BPS: Beras Masih Inflasi Namun Mulai Melemah

Senin, 1 April 2024 11:58 WIB

Petani memanen padi di Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sawah-sawah di sejumlah daerah sudah mulai panen raya padi yang diharapkan imbasnya akan berdampak pada penurunan harga beras yang saat ini masih relatif mahal. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras masih naik atau mengalami inflasi. Akan tetapi, kini inflasi beras mulai melemah. Komoditas ini mengalami inflasi secara bulanan sebesar 2,06 persen dan memberikan andil inflasi 0,09 persen pada inflasi Maret 2024.

"Mundurnya masa tanam yang diikuti masa panen berdampak pada pola pembentukan harga beras," ujar Amalia dalam konferensi pers virtual pada Senin, 1 April 2024.

Pada periode awal 2023, Amalia berujar harga beras sempat mengalami 3 kali inflasi bulanan yang cukup tinggi. Amalia menjelaskan, selama periode April 2023-Maret 2024, inflasi beras sempat naik tinggi pada September 2023 saat terjadi El Nino dan pembatasan ekspor beras di pasar global oleh beberapa negara lain.

Kemudian secara bertahap, tutur Amalia, inflasi beras mulai mereda dan kembali cukup tinggi pada Februari 2024 sebelum terjadinya panen raya. Pada Maret 2024, tekanan inflasi beras terlihat mulai melemah, seiring dengan mulainya panen raya.

"Artinya terjadi peningkatan produksi beras di domestik," ucapnya.

Advertising
Advertising

Adapun inflasi pada Maret 2024 secara bulanan sebesar 0,52 persen. Pada periode ini terjadi kenaikan indeks harga konsumen atau IHK dari 105,58 pada Februari 2024 menjadi 106,13 pada Maret 2024. Sementara secara tahunan, terjadi inflasi sebesar 3,05 persen.

Dengan demikian, tingkat inflasi bulanan Maret 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu. Menurut Amelia, kenaikan inflasi Maret 2024 disebabkan momen Ramadan.

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau. Laju inflasi kelompok ini sebesar 1,42 persen. Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,41 persen.

Komoditas penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras, daging ayam ras, dan beras yang sama-sama memberikan andil sebesar 0,09 persen. Disusul cabai rawit dan bawang putih dengan andil inflasi masing-masing 0,02 persen.

Inflasi tertinggi terhadi di Pulau Sulawesi yaitu sebesar 1,07 persen. Kemudian inflasi Maluku dan Papua sebesar 1,01 persen. Lalu inflasi Pulau Jawa yaitu 0,96 persen, Bali dan Nusantenggara sebesar 0,93 persen, inflasi Sumatera 0,72 persen, dan inflasi Pulau Kalimantan 0,66 persen.

Pilihan Editor: Realisasi Bansos Beras Sudah 95 Persen, Capai 629 Ribu Ton

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

3 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

5 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

9 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya