Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

Rabu, 27 Maret 2024 07:39 WIB

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) fluktuatif. Dia memperkirakan, nilai tukar rupiah akan ditutup melemah pada rentang Rp 15.780 sampai Rp 15.850 dalam perdagangan Rabu, 27 Maret 2024.

Sementara pada perdagangan Selasa, 26 Maret 2024, rupiah ditutup menguat 7 poin menjadi Rp 15.793 per dolar AS. Walaupun, sebelumnya sempat menguat 10 poin.

Ibrahim menyatakan pasar dalam negeri merespons positif terhadap prospek perekonomian Indonesia yang diperkirakan tetap kuat. Sejalan dengan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Indonesia yang dipertahankan pada BBB+ dengan outlook stabil oleh Lembaga Pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR).

"Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan utang pemerintah yang terkendali," kata dia dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu.

JCR juga memperkirakan bahwa utang pemerintah akan menurun secara gradual. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan defisit fiskal pemerintah yang membaik.

Advertising
Advertising

Ia melanjutkan afirmasi rating Indonesia membuat pemangku kepentingan internasional tetap meyakini stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia terjaga. Hal ini didukung oleh kredibilitas kebijakan serta sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah.

Ke depan, kata dia, BI akan terus mencermati perkembangan ekonomi, keuangan global dan domestik. Di samping itu, juga memastikan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.

JCR memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mencapai 5 persen, didukung oleh konsumsi swasta dan investasi. Implementasi UU Cipta Kerja dinilai mampu meningkatkan penanaman modal asing, antara lain untuk pembangunan infrastruktur dan Ibu Kota Negara Nusantara.

Selanjutnya: Sejumlah pejabat The Fed akan berbicara minggu ini<!--more-->

Sedangkan dari luar, kata dia, The Fed memang menandai kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin tahun ini. Akan tetapi, hal ini akan sangat bergantung pada jalur inflasi. Sehingga, rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti menjadi fokus perhatian. Walaupun, hal ini akan dirilis ketika pasar tutup pada hari Jumat Agung.

Selain itu, sejumlah pejabat Fed yang akan berbicara minggu ini, termasuk Ketua Fed Jerome Powell, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, Gubernur Fed Lisa Cook dan Christopher Waller. Komentar mereka juga akan dipelajari dengan cermat seiring pasar, guna mencari petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga.

"Termasuk kemungkinan bank sentral mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni."

Pada akhir pekan lalu, Presiden Bundesbank Joachim Nagel mengatakan bahwa Bank Sentra Eropa mungkin menurunkan suku bunga sebelum reses musim panas. Perkiraannya pada bulan Juni, karena inflasi sedang menuju kembali ke target bank sebesar 2 persen.

"Eropa akan melakukan pengujian inflasi minggu ini dengan data harga konsumen yang dikeluarkan dari Perancis, Italia, Belgia dan Spanyol, menjelang laporan CPI zona euro secara keseluruhan minggu depan."

Pilihan Editor: Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

Berita terkait

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

27 menit lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

15 jam lalu

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

BI optimistis rupiah akan terus menguat sesuai fundamental.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

19 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

1 hari lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

1 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

2 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya