Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

Jumat, 22 Maret 2024 10:00 WIB

Ilustrasi bitcoin. Pexels

TEMPO.CO, Jakarta - Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur memperkirakan Bitcoin (BTC) bakal kembali menembus rekor dan mencapai level all-time high (ATH) sebelum memasuki wilayah overbought atau keadaan jenuh beli.

“Pembacaan RSI 14 Harian menunjukkan BTC kemungkinan besar akan kembali ke ATH US$ 73.808 sebelum memasuki wilayah overbought," kata Fyqieh dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024, seperti dikutip dari Antara.

Bila dirupiahkan, harga Bitcoin diperkirakan bakal menembus rekor ke Rp 1,16 miliar. Perhitungan itu dengan menggunakan asumsi kurs Rp 15.706,9 per dolar AS.

Tapi jika yang terjadi adalah penurunan yarga dan melewati level US$ 65.000, Fyqieh menilai hal tersebut bakal membuat Bitcoin bergerak ke level support US$ 64.000. Adapun analisis teknikal Bitcoin kini telah berada jauh di atas Exponential Moving Average (EMA) 50 hari dan 200 hari dan menegaskan sinyal harga bullish.

Ke depan, dalam hitungan Tokocrypto, melambungnya harga Bitcoin di atas level resistensi US$ 69.000 itu akan mendukung pergerakan menuju ATH US$ 73.808. Bahkan, kembalinya Bitcoin menembus ATH bisa memicu kenaikan lebih tinggi hingga mencapai level US$ 75.000 atau sekitar Rp 1,17 miliar.

Advertising
Advertising

Salah satu pemicu prediksi meroketnya harga Bitcoin itu adalah pernyataan dovish dari Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed baru-baru. Pernyataan FOMC seperti angin segar bagi pasar kripto, terutama bagi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Bitcoin langsung melonjak kembali di atas US$ 67.000 dan Ethereum (ETH) naik di atas US$ 3.500.

Yang menarik, kata Fyqieh, kenaikan harga ini tampaknya didorong oleh permintaan perdagangan pasar spot. "Data arus masuk ETF BTC spot pun dapat mengkonfirmasi permintaan BTC yang meningkat."

Sementara itu, Fyqieh juga menilai kekhawatiran atas penurunan harga Ethereum telah mereda meskipun ada berita tentang upaya SEC untuk mengklasifikasikan ETH sebagai sekuritas. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen pasar tetap positif, meskipun ada potensi hambatan regulasi.

Oleh sebab itu, Tokocrypto menilai saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mempertimbangkan strategi investasi, seperti Dollar Cost Averaging (DCA), untuk mengumpulkan aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum dengan harga yang lebih terjangkau sebelum pasar bergerak naik lebih cepat. Strategi itu bisa menguntungkan saat memasuki kuartal berikutnya dengan harapan kondisi pasar yang lebih kondusif.

Pilihan Editor: Tembus 72 Ribu Dolar AS atau 1,1 Miliar Per Keping, Apa Itu Bitcoin?

Berita terkait

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

17 jam lalu

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

6 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

7 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

9 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

13 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

13 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

14 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

15 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

15 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya