Bulog Dinilai Gagal Serap Gabah Petani, CORE: Cadangan Beras Mayoritas dari Impor

Kamis, 21 Maret 2024 13:55 WIB

Petani yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) mengenakan caping dan jas hujan membawa spanduk saat menggelar aksi di depan Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Dalam aksi tersebut mereka menyampaikan enam tuntutan yang diantaranya; menolak keputusan impor beras tahun 2024, Target Cadangan Beras Pemerintah (TCBP) harus berasal dari petani, mencabut UU Cipta Kerja dan mengembalikan pasal - pasal yang berpihak kepada petani. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pertanian dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Eliza Mardian tak yakin dengan program Mitra Tani yang akan digagas Perum Bulog bakal berhasil. "Bulog saja masih gagal menyerap gabah petani secara optimal," kata dia saat dihubungi pada Kamis, 21 Maret 2024.

Eliza melihat, cadangan beras pemerintah atau CBP saat ini mayoritas dipenuhi dari impor. Padahal, Bulog seharusnya menyerap gabah petani saat panen raya untuk menjadi stok penyangga. Ia juga mengomentari Harga Pokok Penjualan (HPP) bulog yang hingga kini belum direvisi. Sebab, angkanya berada di bawah biaya produksi petani.

Oleh sebab itu, ia mengimbau agar Bulog berfokus pada perbaikan tata kelola di hilir yang saat ini masih karut marut. Menurut dia, langkah Bulog membuat program Mitra Tani artinya sudah masuk ke hulu atau on farm. "Menyoal peningkatan produksi ini, padahal sudah ada jobdesk lembaga atau kementerian teknis terkait," kata dia.

Pernyataan Eliza merespons rencana Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, membuat program Mitra Tani dalam waktu dekat. “Baru akan dimulai, di musim tanam selanjutnya,” ujar di Gedung BUMN, Jakarta Pusat, pada Selasa lalu, 18 Maret 2024.

Lewat program itu, Bulog akan memberikan benih yang berkualitas dan bersertifikat. Sehingga hasilnya bisa naik sekitar 20-30 persen dari saat ini.

Advertising
Advertising

Program ini dibuat, kata Bayu, lantaran petani sering mengalami rugi dari hasil produksi akibat kualitas benih yang kurang. “Harusnya sampai 1,5 ton, paling tidak 1,2 ton. Tiga kali dibandingkan dengan seperti sekarang,” ucapnya.

Selain itu, Bulog akan memfasilitasi pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan begitu, kesuburan lahan juga terjaga. Menurut Bayu, kondisi tanah di Indonesia saat ini banyak yang sudah tidak sehat lagi sebab terlalu sering dipupuk.

Barulah di akhir, Bulog akan melakukan perjanjian offtake atau membeli produk tani yang dihasilkan. Meski begitu, Bulog tetap memberi kebebasan kepada petani jika ingin menjual produknya ke luar.

Bayu berharap program ini dapat meningkatkan motivasi petani untuk terus bertani. Program itu juga menjadi bagian strategi Bulog untuk meningkatkan nilai jual padi atau gabah yang dihasilkan petani. “Saya kira itu menjadi masalah besar kalau tidak ada petani yang menanam padi. Jadi petani itu susah,” kata dia.

Bayu berujar, Bulog sudah masuk ke Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat atau Makmur milik Kementerian BUMN. Di mana mereka terlibat untuk meningkatkan produtiktivas petani, tapi tidak ikut dalam pembelian lahan sawah di dalam negeri. Dari program itu Bulog akan melihat apa yang bisa ditingkatkan untuk menjadi Program Mitra Tani milik Bulog sendiri.

Makmur merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN pada bulan Agustus 2021. Makmur bertujuan menciptakan ekosistem pertanian komprehensif yang didukung oleh beberapa BUMN, seperti ID Food, Himbara, BUMN asuransi dan lain sebagainya. Mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga offtaker.

Pilihan Editor: Mudik Lebaran 2024, Hutama Karya Kebut Perbaikan Tol dari Lampung hingga Kayu Agung

Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

22 jam lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

23 jam lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

2 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

3 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

3 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

4 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

5 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

5 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

5 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya