Profil Aplikasi Travel Online yang Terancam Diblokir Kominfo, Ada Agoda hingga Booking.com

Reporter

Andika Dwi

Editor

Agung Sedayu

Minggu, 17 Maret 2024 09:00 WIB

Ilustrasi agen perjalanan online. Dok. PATA | Agoda

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak enam aplikasi online travel agent (OTA) asing yang beroperasi di Indonesia terancam bakal diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Hal itu disebabkan karena keenam aplikasi belum mendaftarkan layanannya sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).

"Dalam rangka pengawasan dan penegakkan hukum atas kepatuhan kewajiban pendaftaran, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyampaikan surat peringatan kepada enam Online Travel Agent (OTA) asing," tulis Kominfo dalam keterangannya, dikutip dari Antara, pada Jumat, 15 Maret 2024.

Kominfo mengklaim telah mengirim surat peringatan sejak Selasa, 6 Maret 2024. Keenam online travel tersebut diwajibkan mendaftarkan sebagai PSE sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam waktu lima hari kerja sejak surat tersebut dikirimkan.

Adapun aturan mengenai pendaftaran OTA sebagai PSE tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat (PM Kominfo 5/2020).

Pendaftaran PSE bertujuan untuk membangun ekosistem digital Indonesia yang aman dan dapat dipercaya. Melalui proses pendaftaran ini, masyarakat dapat mengidentifikasi PSE yang memberikan layanan kepada mereka.

Advertising
Advertising

Mengingat pentingnya peran pendaftaran dalam membangun ekosistem digital nasional, setiap PSE Lingkup Privat yang tidak mematuhi kewajiban pendaftaran dapat dikenakan sanksi administratif berupa pemutusan akses terhadap sistem elektronik (access blocking).

Keenam online travel yang terancam diblokir oleh Kominfo meliputi Booking.com, Agoda.com, Airbnb.com, Klook.com, Trivago.co.id, dan Expedia.co.id. Berikut adalah profil masing-masing aplikasi tersebut.

  1. Booking.com

Booking.com didirikan pada tahun 1996 di Amsterdam, Belanda, dan telah berkembang menjadi salah satu situs pemesanan perjalanan terbesar di dunia. Situs ini menawarkan berbagai jenis akomodasi, mulai dari hotel hingga rumah tinggal, apartemen, dan penginapan unik lainnya. Dengan lebih dari 28 juta daftar akomodasi yang tersedia dalam 43 bahasa, Booking.com menjadi pilihan favorit bagi jutaan pelancong di seluruh dunia.

  1. Agoda.com

Agoda.com merupakan situs pemesanan perjalanan terkemuka yang didirikan pada tahun 2005 dan berkantor pusat di Singapura. Agoda adalah bagian dari Booking Holdings yang terkenal menawarkan akomodasi di seluruh dunia, termasuk hotel, resor, apartemen, dan hostel. Agoda.com juga dikenal karena program loyalitasnya yang memberikan diskon eksklusif kepada anggota.

  1. Airbnb.com

Didirikan oleh Brian Chesky, Nathan Blecharzyk, dan Joe Gebbia pada tahun 2007 di San Francisco, Amerika Serikat, Airbnb kini telah berkembang menjadi situs pemesanan perjalanan terpopuler dengan lebih dari 5 juta pengguna. Lewat aplikasi ini, pengguna dapat memilih dari berbagai jenis akomodasi, mulai dari kamar pribadi hingga apartemen atau rumah lengkap.

  1. Klook.com

Klook.com adalah platform pemesanan aktivitas perjalanan yang didirikan pada tahun 2014 di Hong Kong oleh Ethan Lin, Eric Gnock Fah, Bernie Xiong. Situs ini menawarkan berbagai aktivitas dan pengalaman wisata di destinasi populer di seluruh dunia. Mulai dari tiket wisata, tur, makan malam, hingga pengalaman unik. Saat ini, pengguna Klook dapat memilih lebih dari 530.000 produk dan layanan di lebih dari 1.700 destinasi di seluruh dunia.

  1. Trivago.co.id

Didirikan pada tahun 2005 oleh tiga teman universitas di Düsseldorf (Jerman), trivago telah menjadi situs web pencarian akomodasi global terkemuka. Trivago merupakan bagian dari Expedia Group yang memungkinkan pengguna untuk membandingkan harga dan menemukan penawaran terbaik untuk akomodasi mereka. Pengguna dapat dengan mudah membandingkan harga, fasilitas, dan ulasan untuk menemukan hotel yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

  1. Expedia.co.id

Expedia.co.id merupakan bagian dari perusahaan Expedia Group. Platform travel agent ini menjadi salah satu situs pemesanan perjalanan terbesar di dunia yang menyediakan berbagai jenis layanan perjalanan, termasuk penerbangan, hotel, mobil sewa, paket liburan, dan aktivitas wisata. Bermitra dengan lebih dari ratusan ribu hotel di seluruh dunia, pengguna dapat memesan segala kebutuhan liburan mereka mulai dari kamar yang sesuai budget, berbagai jenis aktivitas serta layanan perjalanan.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju



Berita terkait

Presiden: Indonesia Digital Test House Sangat Diperlukan

23 jam lalu

Presiden: Indonesia Digital Test House Sangat Diperlukan

Jokowi memastikan perangkat-perangkat yang ada di BBPPT sudah sangat canggih.

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

1 hari lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

1 hari lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

3 hari lalu

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

Kominfo akan sosialisasi larangan peredaran game online yang memunculkan indikasi kekerasan berupa darah darah hingga soal klasifikasi umur.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

4 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

5 hari lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

5 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

5 hari lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

5 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya