Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 15 Maret 2024 17:09 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau pasar pakaian Blok A Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Zulkifli Hasan mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang untuk melihat secara langsung para pedagang penjual barang lokal menjelang hari raya Lebaran Idul Fitri nanti. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Executive Direktur Center of Economic and Law Studies atau Celios, Bhima Yudhistira mengatakan soal klaim geliat ekonomi di Pasar Tanah Abang di atas rata-rata yang diucapkan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan disebut hanya momen musiman jelang Lebaran IdulFitri.

“Kalau ada klaim Pasar Tanah Abang ramai di cek dulu apa berkaitan dengan momen musiman jelang Lebaran karena pendapatan masyarakat naik. Sepertinya ini cuma momen musiman saja,” kata Bhima dihubungi Tempo pada Jumat, 15 Desember 2024.

Bhima mengatakan kondisi saat ini justru menunjukkan tekanan pada pembelian baju dan sepatu. “Ditunjukkan dari pertumbuhan pengeluaran masyarakat untuk pakaikan jadi dan alas kaki hanya 4,47 persen di 2023 lebih rendah dari konsumsi rumah tangga keseluruhan yakni 4,82 persen YoY,” kata Bhima.

Menurutnya masyarakat saat ini cenderung masih cemas soal ekspektasi inflasi dalam jangka panjang sehingga lebih berhemat atau menurunkan alokasi dana untuk beli barang di luar bahan makanan.

“Tapi dibanding kondisi pra pandemi ya terbilang belum juga ramai,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Soal adanya keluhan salah satu pedagang yang menyebut dagangannya tidak laku karena adanya pasar online, menurut Bhima hal itu lebih di korelasikan dengan skema bakar yang yang menjurus ke predatory pricing. “Tapi buktinya sampai hari ini TikTok shop lam masih beroperasi ya meski ada aturan pembatasan social commerce,” ucapnya.

Bhima mengatakan pedagang perlu mengikuti pelatihan skill digital marketing dan membaca arah pasar digital agar bisa bertahan di tangan gempuran persaingan pasar online.

Sebelumnya, kemarin Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengklaim geliat perekonomian Indonesia saat ini di atas rata-rata. Hal itu ia sampaikan usai mengecek langsung ketersediaan dan harga-harga barang di sejumlah pasar di Tanah Air.

“Saya pagi ini di Tanah Abang juga rutin mengecek ketersediaan dan harga di pasar tradisional. Hari ini walau masih pagi terlihat sudah ramai,” kata Zulhas di Pasar Tanah Abang Blok A pada Kamis, 14 Maret 2024 kemarin.

Zulhas memperkirakan jumlah pengunjung di pasar terbesar di Asia Tenggara itu pada akhir pekan bakal melonjak. “Kalau Jumat, Sabtu, Minggu lebih ramai lagi. Ini menandakan geliat ekonomi kita alhamdulillah masih di atas rata-rata,” ujarnya.

Selain mengecek bagaimana situasi jual-beli di Pasar Tanah Abang di awal bulan puasa ini, Zulhas juga tercatat membeli berbagai macam pakaian untuk keluarganya dan ada juga yang dibagikan ke masyarakat. “Kalau pertumbuhannya 5 persen ke atas, nampak suasananya di pasar. Ini yang saya syukuri,” ujarnya.

Jika Zulhas mengklaim situasi jual-beli di Pasar Tanah Abang saat ini sudah kembali bergeliat usai lesu beberapa waktu lalu karena tak sedikit pedagangnya yang mengaku terpukul oleh keberadaan retail online, sebenarnya bagaimana kondisi di lapangan?

Berdasae pantauan Tempo, sejumlah kios di Pasar Tanah Abang terlihat didatangi pembeli. Tak jarang pembeli datang karena tertarik dengan penjual yang sudah menawarkan lebih banyak variasi produk dan mereka juga mengembangkan pemasaran lewat platform online.

Di salah satu toko busana muslim perempuan yang ramai pengunjung milik Anton, misalnya, Zulhas membeli 2 gamis warna putih dan biru muda dengan harga Rp 500.000. Anton mengatakan barang itu dia produksi sendiri di konveksinya. Ia pun kini turut berjualan di e-commerce.

Meski begitu, ada juga penjual yang mengeluh dagangannya sepi pengunjung. Salah satunya adalah Eli Sasanah.

Perempuan berusia 51 tahun ini menceritakan nilai penjualannya anjlok bila dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, berbarengan dengan maraknya penjualan online. Hal ini juga disampaikan eli ke Zulhas.

Barulah pada tahun 2024 ini, Eli mulai kulakan ke Pasar Tanah Abang sekali selama 3 bulan terakhir. Padahal sebelumnya, bisa saban bulan ia membeli beberapa karung pakaian gamis untuk dijual kembali ke Pasar Limbangan, Jawa Barat. "Jujur ibu enggak bisa aplikasi aneh-aneh dulu memang harus belajar."

Perkembangan pesat teknologi saat ini, menurut Eli, sudah sangat mendadak. Ia pun mengaku tak bisa segera menyesuaikan diri agar bisa bertahan di industri penjualan fasyen.

Eli berharap pemerintah memperhatikan para pedagang seperti dirinya itu, yang masih harus dibimbing untuk berinovasi terutama belajar memanfaatkan perkembangan teknologi untuk bertahan hidup. Ia mengaku akan sangat antusias jika Kementerian Perdagangan memfasilitasinya agar bisa sukses berjualan di pasar online.

Pilihan Editor: Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju



Berita terkait

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

13 jam lalu

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

RUPS Tahunan Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR pada Rabu menyepakati pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Beri Balasan Nyinyir di Akun TikToknya, Zulkifli Hasan Panen Kritikan

1 hari lalu

Beri Balasan Nyinyir di Akun TikToknya, Zulkifli Hasan Panen Kritikan

Zulkifli Hasan membalas tanggapan netizen saat melakukan sidak di Bandara Soekarno Hatta dan menuai hujatan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Gerindra menyebut disiapkannya Eko Patrio jadi menteri menandakan Zulhas sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

2 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

3 hari lalu

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

3 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

3 hari lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya