Kementan dan Kemenhan Klaim Panen Jagung Food Estate Gunung Mas

Rabu, 13 Maret 2024 09:35 WIB

Foto kebun singkong di food estate Gunung Mas Kalteng, yang ditanami jagung di atas polybag. X.com@GreenpeaceID

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menggelar panen jagung di lahan food estate. Kali ini panen dilakukan di food estate Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.

Lewat siaran resmi Kementerian Pertanian, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Kalimantan Tengah Akhmad Hamdan mengatakan panen dilakukan di tiga lokasi food estate. Menurut dia, rata-rata hasil produksi jagung di tiga lokasi itu mencapai 5,6 ton hektare.

"Ini masuk dalam kategori tinggi karena dihitung berdasarkan pongkol kering," ujar Hamdan pada Selasa, 12 Maret 2024.

Masih dari lokasi yang sama, Kementan dan Kemenhan meninjau lahan food estate singkong dan komoditas lain. Hamdan mengklaim singkong di kawasan lumbung pangan itu tumbuh subur.

Namun, ia tak menyebutkan luas lahan dan hasil panen singkong di kawasan food estate Gunung Mas tersebut. Dia mengklaim hasil panen singkong dan komoditas lain di food estate ini nantinya akan memenuhi semua makanan masyarakat.

Hamdan menilai kegiatan panen raya di food estate merupakan komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan. Khususnya, komoditas jagung sebagai komoditas strategis nasional.

Kegiatan panen raya ini dihadiri oleh Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Ketahanan Pangan Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Ida Bagus Purwalaksana. Hadir juga jajaran pejabat Kemenhan lainnya seperti Mayjen TNI Purnawirawan Yos Trioso, para Dandim dan Babinsa setempat serta jajaran pendamping dari Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Tengah.

Sebelumnya, isu food estate jagung di Gunung Mas, Kalimantan Tengah ramai dibicarakan oleh warganet. Sebab, food estate kebun singkong yang dikerjakan oleh Kementerian Pertahanan di sana gagal total. Investigasi Majalah Tempo menemukan singkong di lahan tersebut tidak bisa tumbuh dan banyak yang mati karena tanah di sana tidak cocok untuk singkong. Padahal, pemerintah sudah terlanjur membabat hutan yang menimbulkan kerusakan lingkungan dan banjir di masyarakat sekitar hutan.

Belakangan, pemerintah mengganti tanaman singkong menjadi jagung. Penanaman jagung tersebut juga terkesan dipaksakan karena tidak langsung ditanam di tanah, melainkan ditanam di dalam polybag. Penanaman jagung di atas polybag itu dilakukan untuk mencegah jagung mati karena tidak cocok dengan kondisi tanah di sana. Namun penanaman jagung di polybag menyebabkan biaya perawatan membengkak dan tidak efisien.

Menurut Forest Campaign Team Leader Greenpeace Indonesia Arie Rompas penanaman jagung di polybag itu hanya upaya pemerintah menutupi fakta kegagalan program food estate.

"Kami punya data dan foto, di lokasi itu hampir sebagian besar yang sudah tumbuh memang ditanam di atas polybag. Dan kami melihat memang ada logonya Kementan,” ujar Arie.

Sementara itu Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Tengah Bayu Herinata mengatakan keberadaan food estate di Gunung Mas telah menyebabkan kerusakan lingkungan serta bencana banjir di daerah sekitar lahan food estate. Persoalan tersebut hingga kini belum teratasi.

Pilihan Editor: Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju

Berita terkait

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

13 jam lalu

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

Persidangan perkara dugaan pemerasan oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan terkuak fakta-fakta baru.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

15 jam lalu

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh pernyataan saksi yang menuding dirinya tidak benar.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

15 jam lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

16 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat membantah kesaksian empat mantan anak buahnya di lembaga itu dalam persidangan.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

18 jam lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

1 hari lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

1 hari lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

1 hari lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

2 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran: Pompanisasi Perkuat Perekonomian Desa

2 hari lalu

Mentan Amran: Pompanisasi Perkuat Perekonomian Desa

Pemasangan pompa wajib dilakukan agar petani bisa melakukan produksi hingga 3 kali dalam setahun

Baca Selengkapnya