Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

Kamis, 7 Maret 2024 20:34 WIB

Sekretaris Daerah Nurdin Yana (kedua kanan) bersama perwakilan dari Yayasan Bakti Barito dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) saat acara Gelar Aspal Plastik Terpanjang di Satu Wilayah Kabupaten Garut di Simpang Lima Garut, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). (ANTARA/Feri Purnama)

TEMPO.CO, Garut - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, bersama Candra Asri membangun jalan dengan berbahan aspal plastik sepanjang 50,2 kilometer di wilayah perkotaan. Pembangunan ini untuk mengurangi tumpukan sampah plastik kantong kresek.

Pembangunan ini telah dilakukan sejak 2022 hingga tahun 2023. "Saya harap penggunaan aspal plastik ini bisa terus digunakan di Garut," ujar Sekretaris Daerah Garut, Nurdin Yana, usai peresmian jalan berbahan aspal plastik di Bundaran Simpang Lima, Kamis, 7 Maret 2024.

Selain mengurangi sampah, kata Yana, aspal plastik ini memiliki keutungan lainnya yakni kualitas yang lebih baik. Kondisi jalan lebih kuat dengan tingkat stabilitas hingga 40 persen. Umur jalan juga meningkat sehingga pemerintah daerah dapat menghemat anggaran pemeliharaan dan kerusakan akibat jalan.

Yana menjelaskan, saat ini pemerintah tengah bernegosiasi dengan perusahaan pengerjaan jalan untuk menggunakan aspal plastik. Alasannya karena biaya produksi aspal plastik ini lebih mahal sebesar Rp 4-5 ribu setiap kilogramnya.

Satu ton aspal ini, kata Yana, bisa digunakan untuk membangun jalan sepanjang 4 kilometer. "Untuk pembangunan jalan ini kita dapat support dari Chandra Asri melalui Bakti Barito sebesar Rp 1,2 miliar," ujar Yana.

Advertising
Advertising

Sementara permasalahan sampah di Garut belum dapat diselesaikan dengan baik. Pasalnya, dari sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Pasir Bajing perhari, sebanyak 100 ton dengan 30 persennya merupakan sampah plastik.

Adapun Circular Economy and Partnership Manager Chandra Asri Group, Nicko Setyabudi, menyebutkan bahwa perusahaannya telah membangun jalan aspal plastik dengan total panjang 120 kilometer sejak tahun 2018. Pembangunan jalan ini diantanya dilakukan di daerah Cilegon, Tegal, BSD Tangerang dan Garut.

Pembangunan jalan ini berhasil menyerap sampah plastik sebanyak 144 juta lembar atau setara dengan 1.086 ton. Sampah plastik yang didaur ulang ini berasal dari TPA. "Aspal ini dibuat dengan mencampur dengan sampah plastik yang telah dicacah. Komposisinya 5 persen plastik dalam satu ton aspal," ujar Nicko.

Salah satu pengusaha daur ulang di Garut, Rosita, 38 tahun, menyebutkan telah menyuplai hasil cacahan kantong kresek ke Chandra Asri melalui Bakti Barito, sebanyak 33 ton. Hasil cacahan itu berasal dari sampah kantong kresek jenis HDPE sebanyak 80 ton.

Hasil cacahan itu, kata Rosita, dibeli dengan harga Rp 10 ribu setiap kilogramnya. Kantong kresek ini jarang dilirik pemulung karena nilai jualnya yang murah. Namun dengan adanya program pembuatan aspal ini, para pengusaha daur ulang di Garut mulai menerima sampah kantong kresek.

"Tahun ini belum ada permintaan berapa ton dari Bakti Barito. Saya harap program ini berlanjut karena sampah kresek ini cukup banyak, tapi pemulung tidak mau memungutnya karena murah," ujar Rosita.

Pilihan Editor: Chandra Asri Soal Kepulan Asap Pekat di Cilegon: Pembakaran Sesuai dengan SOP

Berita terkait

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

10 jam lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

10 jam lalu

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

Cara menghadapi pungli di jalan bisa menghubungi call center 110 kepolisian.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

5 hari lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

7 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

7 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

7 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

8 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

9 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

9 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

10 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya