Pemerintah Targetkan Swasembada Gula pada 2028, Impor Masih 4,6 Juta Ton per Tahun

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 7 Maret 2024 06:25 WIB

Presiden Joko Widodo mengamati kebun tebu Temugiring PTPN X Batankrajan, Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat 4 November 2022. Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau tebu varietas unggul terbaru (tebu NX-04) yang diharapkan dapat mewujudkan swasembada gula dalam lima tahun ke depan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan swasembada gula konsumsi pada 2028 dan untuk industri pada 2030. Dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati, pemerintah akan memperluas lahan perkebunan tebu sampai 700 ribu.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian saat ini tengah menyiapkan peta jalan (roadmap) sebagai turunan Perpres tersebut dan diharapkan rampung akhir Maret 2024.

"Itu yang sedang kita rumuskan roadmap-nya, mungkin dalam waktu satu bulan ini akan selesai. Itu nanti bentuknya dalam Kepmenko," kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera di Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.

Pada 2023, Indonesia mengimpor gula sebanyak 4,6 juta ton. Kuota impor gula itu terdiri dari gula mentah bahan baku industri rafinasi 3,6 juta ton, 991.000 ton gula kristal putih, dan 50 ribu ton gula untuk kebutuhan khusus.

Saat ini, berdasarkan data BPS 2023, luas panen tebu tercatat 488.982 ha dan produksi gula kristal putih nasional mencapai 2,4 juta ton.

Dida mengatakan tantangan utama yang harus diselesaikan pemerintah saat ini yakni mempersiapkan lahan untuk dimanfaatkan sebagai perkebunan tebu.

Pemerintah menargetkan peningkatan produktivitas tebu sebesar 93 ton per hektare melalui perbaikan praktik agrikultur berupa pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, serta tebang muat angkut.

Sedangkan saat ini, kata Dida, tingkat produktivitas tebu sekitar 60 ton per hektare. Sebagai perbandingan, Brasil yang terbilang sudah berhasil mengoptimalkan produktivitas perkebunan tebunya, memiliki produktivitas lebih dari 100 ton per hektare.

"Di Brasil produktivitasnya lebih besar dari kita. Itu karena memang ada teknologinya," tuturnya.

Dalam Perpres No 40 Tahun 2023, pemerintah menargetkan percepatan swasembada gula dan penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel) dengan pemenuhan kebutuhan gula konsumsi dan industri, serta peningkatan produksi bioetanol dari tebu.

Dalam Pasal 3 Perpres, pemerintah berniat menambah areal lahan baru perkebunan tebu seluas 700 ribu hektare yang bersumber dari lahan perkebunan, lahan tebu rakyat, dan lahan kawasan hutan.

Efisiensi, utilisasi, dan kapasitas pabrik gula untuk mencapai rendemen ditargetkan sebesar 11,2 persen.

"Kita sudah punya perpresnya untuk swasembada gula dan bioetanol di 2028 dan 2030. Dua track, kita semaksimal mungkin meningkatkan produktivitasnya, intensifikasinya. Kedua, tetap kita membutuhkan lahan," katanya.

Advertising
Advertising

Pilihan Editor Jasamarga Transjawa Naikkan Tarif Tol Jakarta-Cikampek

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

6 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

6 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

8 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

8 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

10 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

21 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

22 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

23 hari lalu

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

30 hari lalu

6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

Enam makanan khas Lebaran ini justru dapat memperburuk kondisi asam urat.

Baca Selengkapnya