Sama-sama Impor, Kenapa Harga Beras di Singapura Lebih Murah dari Indonesia?

Rabu, 6 Maret 2024 16:25 WIB

Petani mengambil bibit padi yang akan di tanam di daerah Rorotan, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. Sawah di kelurahan Rorotan merupakan sawah satu satunya di wilayah Provinsi daerah Jakarta yang memiliki lahan seluas 300 hektar. TEMPO/Magang/Joseph.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pertanian Syaiful Bahari, angkat bicara soal perbedaan harga beras di Singapura dan Indonesia padahal kedua negara sama-sama mengimpor komoditas itu.

Ia pun menilai pernyataan Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Tito Karnavian soal perbedaan harga beras antara di Singapura dan Indonesia tidak tepat.

Sebelumnya, Tito Karnavian mengatakan, bahwa Singapura sebagai negara konsumen bisa lebih leluasa mematok harga pangan serendah mungkin. Sedangkan di Indonesia, ada dilema dalam penentuan harga pangan.

Tito menyatakan, jika harga pangan dipatok serendah mungkin, bakal menyengsarakan petani, nelayan, dan pelaku usaha selaku produsen. Sebaliknya, jika harga beras terlalu mahal, bakal menyengsarakan rakyat.

Oleh sebab itu, Tito mengatakan, bahwa untuk menentukan harga pangan, Indonesia harus mencari keseimbangan antara menyenangkan produsen dan menyenangkan konsumen atau masyarakat.

Advertising
Advertising

"Karena negara kita yang memproduksi (hasil pangan). Beda dengan Singapura, mereka konsumen," ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024 di Jakarta Pusat pada Senin, 4 Maret 2024.

Menanggapi hal tersebut, Syaiful menyatakan Singapura pada dasarnya bukan negara produsen beras. Harga beras di Singapura yang lebih murah, menurut dia, karena mengimpor komoditas itu dari negara eksportir seperti India, Vietnam, dan Pakistan yang harganya memang murah.

"Singapura dengan beras impor harga bisa lebih murah, kenapa harga beras di Indonesia meskipun impor tetap mahal? Ini yang harus dijawab pemerintah," kata Syaiful saat dihubungi, Rabu, 6 Maret 2024.

Ia pun mempertanyakan Indonesia sebagai negara produsen justru memiliki ketergantungan terhadap impor beras dan belum mampu menjadi negara eksportir beras. Hal itu disebabkan karena pemerintah tidak memiliki kebijakan dan rancangan besar terhadap pengembangan industri beras nasional.

"Tidak ada upaya pemerintah untuk menciptakan biaya produksi beras yang rendah, karena input produksi setiap tahun semakin naik," ucap Syaiful. Apabila biaya produksi semakin mahal, sedangkan harga gabah dan beras dikendalikan, petani justru enggan menanam padi. Akibatnya, produksi beras akan terus menurun.

Lebih jauh, Syaiful mengkritik kebijakan pemerintah selama ini praktis hanya mengendalikan harga dan tidak menyelesaikan input produksi agar lebih efisien. Oleh sebab itu, selain kuantitas produksinya kurang, harga bakal relatif lebih mahal dibanding negara produsen lainnya.

"Ada surplus sekalipun yang bisa diekspor, harga (beras Indonesia) tidak bisa bersaing dengan India, Vietnam, Thailand, Pakistan, dan Kamboja," ujar Syaiful.

Pilihan Editor: Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Turun Rp2 Ribu dalam Dua Pekan Terakhir

Berita terkait

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

1 hari lalu

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

10 Daftar Orang Terkaya di Singapura versi Forbes 2024

2 hari lalu

10 Daftar Orang Terkaya di Singapura versi Forbes 2024

Berikut ini daftar orang-orang terkaya di Singapura versi Forbes 2024. Kekayaannya ada yang mencapai US$ 15,9 miliar. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

3 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

3 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

3 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

3 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

4 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

4 hari lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

5 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya