3 Tahun Beroperasi, Pengguna KRL Yogyakarta-Solo Mencapai 12 Juta

Reporter

Septia Ryanthie

Editor

Agung Sedayu

Senin, 4 Maret 2024 07:05 WIB

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba menjelaskan adanya peningkatan jumlah penumpang commuter line selama musim libur Lebaran 2023 di Stasiun Solo Balapan, Jumat, 28 April 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Solo - KAI Commuter mencatat dalam kurun waktu 3 tahun beroperasinya commuter line atau kereta rel listrik (KRL), total pengguna yang telah terlayani oleh KAI Commuter menyentuh angka 12.703.439 orang. Di sepanjang tahun 2024 ini, commuter line telah melayani 1.096.227 pengguna atau rata-rata 18.270 pengguna per hari.

Hal itu disampaikan VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba kepada wartawan di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu, 3 Maret 2024.

"Lima stasiun dengan pengguna tertinggi di antaranya Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Purwosari, dan Stasiun Klaten. Stasiun Yogyakarta menjadi stasiun keberangkatan dan kedatangan tertinggi," ujar Anne.

Lebih lanjut Anne mengatakan dalam 3 tahun beroperasinya layanan commuter line Yogyakarta-Solo berdampak pada pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Yogyakarta yang meningkat di tahun-tahun sebelumnya. Seperti data yang disajikan dalam BPS Kota Yogyakarta, menyebutkan bahwa PDRB sektor transportasi tahun 2023 meningkat menjadi Rp 2 triliun dari yang sebelumnya Rp 1,7 triliun.

"Ini merupakan contoh PDRB salah satu kabupaten/kota yang dilalui layanan Commuter Line Yogyakarta-Solo. Geliat peningkatan PDRB ini menunjukkan layanan transportasi di kota tersebut banyak diminati," katanya.

Advertising
Advertising

Sementara itu dia menyebut data BPS Kabupaten Klaten juga mencatat bahwa sektor transportasi berkontribusi menjadi penyumbang kinerja pertumbuhan ekonomi terbesar dengan kenaikan yang signifikan dari 2,13 persen di tahun 2021 menjadi 79,27 persen di tahun 2022.

PPID Kabupaten Klaten menyebutkan dengan dibukanya jalur Commuter Line dengan 5 Stasiun yang dilalui, pergerakan ekonomi daerah di sekitar stasiun menjadi meningkat karena mobilisasi masyarakat yang menggunakan commuter line dari Klaten dan sekitarnya. Sejalan dengan hal itu, KAI Commuter terus meningkatkan layanan commuter line Yogyakarta-Solo.

"Pada Agustus 2022 lalu, KAI Commuter memperpanjang relasi commuter line yang sebelumnya hanya sampai Stasiun Solo Balapan menambah 2 stasiun yang dilalui yakni Stasiun Solo Jebres dan Stasiun Palur. Peningkatan layanan ini menjawab permintaan masyarakat dan tingginya mobilitas masyarakat yang menggunakan commuter line Yogyakarta-Solo," tuturnya.

Sepanjang tahun 2023 lalu, lanjut dia, commuter line Yogyakarta-Solo telah melayani 6.453.099 pengguna atau meningkat 44 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu 4.494.475 pengguna. Sedangkan pengguna di tahun pertama beroperasi di angka 1.755.865 orang pengguna.

"Jumlah pengguna tahun 2022 lebih tinggi 39 persen dibanding tahun 2021," ucap dia.

Untuk tren pengguna pada weekday dan weekend, menurut Anne, juga menunjukkan kenaikan, berturut-turut dari tahun ke tahun. Rata-rata pengguna weekday di tahun 2021 sebanyak 4.461 orang dan weekend 4.886 orang. Lalu pada tahun 2022 weekday 10.896 orang dan weekend 15.720 orang. Pada tahun 2023, tercatat pada weekday 15.321 orang dan weekend 22.154 orang.

Dua Stasiun yang mulai dioperasikan pada Agustus 2022 silam, Stasiun Solo Jebres dan Stasiun Palur telah melayani pengguna sebanyak 407.564 orang untuk Stasiun Solo Jebres sedangkan 496.146 orang Stasiun Palur.

"Jika diakumulasikan dari pertama kali beroperasi sampai dengan bulan Februari 2024 total pengguna di kedua stasiun tersebut adalah 903.710 orang," ungkap dia.

Dengan terus meningkatnya tren pengguna commuter line Yogyakarta-Solo ini jumlah perjalanannya saat ini adalah 24 perjalanan untuk weekday dan weekend. Jumlah perjalanan sebelumnya 20 perjalanan untuk weekday dan 24 perjalanan untuk weekend.

"Tren pengguna commuter line Yogyakarta-Solo ini berkebalikan dengan pengguna KRL Jabodetabek pengguna mendominasi pada akhir pekan. Mobilitas pengguna umumnya adalah untuk berwisata baik dari Yogyakarta maupun dari Solo dengan waktu tempuh 1 jam 20 menit dari Yogyakarta menuju Palur sedangkan 1 jam 8 menit untuk sampai ke Solo," katanya lagi.

Dia menambahkan sejak pertama beroperasi sistem pembayaran commuter line Yogyakarta-Solo sudah dengan cashless menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), Kartu Bank dan melalui kode QR dengan komposisi persentasenya pengguna KMT 54 persen, Kartu Bank (Flazz BCA, E-Money Mandiri, Tap Cash BNI, Brizzi BRI) 22 persen dan kode QR 24 persen.

Pada tahun 2023 Go Transit by GOTO menggantikan LINKAja sebagai pembayaran menggunakan QR meskipun sistem pembayaran baru, saat ini pengguna Go Transit sudah mencapai 20,5 persen.

"Di sepanjang tahun 2023 persentase pengguna KMT sebesar 51,8 persen atau 3 juta lebih pengguna, diikuti transaksi QR Code 22 persen (Go Transit dan C Acces) sebanyak 1,3 juta lebih pengguna dan Kartu E-Money Perbankan (Flazz, E-Money, Tap Cash dan Brizzi) di angka 700 ribu lebih pengguna," jabarnya.

Seiring dengan perkembangan dan peningkatan infrastruktur transportasi, KAI Commuter juga tentunya terus meningkatkan layanan. Commuter line terintegrasi dengan Bus Transyogya di jalan Malioboro dekat Stasiun Yogyakarta sedangkan di Stasiun Solo Balapan dengan Bus Batik Solo Trans. Commuter line juga sudah memiliki konektivitas waktu dengan perjalanan kereta bandara dan kereta jarak jauh.

Pengguna dapat menyesuaikan jadwal Kereta Bandara YIA di Stasiun Yogyakarta yang beroperasi mulai pukul 04.20 WIB sampai dengan 22.00 WIB. Pengguna yang ke Solo atau Palur dapat menggunakan Commuter Line jadwal terdekat hingga kereta terakhir pukul 22.35 WIB. Sedangkan untuk kereta jarak jauh terkoneksi antara lain dengan keberangkatan Taksaka di Stasiun Yogyakarta, Argo Lawu di Stasiun Solo Balapan, dan KA Bogowonto di Stasiun Lempuyangan.

Ragam pengguna Commuter Line Yogya-Solo dari pelaku ekonomi mikro, karyawan, pelajar dan mahasiswa, sampai pelancong pada musim libur dan weekend menjadikan commuter line sebagai moda transportasi massal dengan jarak dan waktu tempuh yang terprediksi.

"KAI Commuter berkomitmen untuk meningkatkan layanan Commuter Line Yogyakarta-Solo dengan berkolaborasi bersama Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah setempat. Kami juga mengimbau kepada seluruh pengguna untuk menjaga fasilitas stasiun dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan aksi vandalisme," ujarnya.

Pilihan Editor: Serikat Guru Tolak Prabowo Alihkan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis: Tidak Berpihak pada Pendidikan



Berita terkait

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

2 jam lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

3 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

1 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

2 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

2 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

2 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

2 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya