Pembebasan Pajak Impor, Pengusaha: Harga Kendaraan Listrik akan Turun

Senin, 26 Februari 2024 06:45 WIB

Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat 16 Februari 2024. Pameran otomotif IIMS 2024 yang berlangsung 15-25 Pebruari itu diikuti sebanyak 188 merek meramaikan IIMS 2024, termasuk diantaranya 53 merek kendaraan roda empat dan dua berbahan dasar mesin dan listrik dengan target transaksi mencapai Rp5,3 triliun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasstriansyah, Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Otomotif (BPP HIPMI Otomotif), menyebutkan bahwa adopsi kendaraan listrik di Indonesia tinggal menunggu waktu. Dukungan kebijakan pemerintah, seperti pembebasan pajak impor oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), memungkinkan kendaraan listrik yang dibangun di Indonesia dapat masuk ke pasar.

“Sehingga harga-harga kendaraan mobil listrik terutama yang pabrikan besar seperti BYD, VinFast, lalu juga seperti Wuling itu juga berlomba-lomba menurunkan harga. Artinya kalau harga itu sudah turun, itu terjangkau oleh masyarakat,” ujar Tri, sapaannya, saat ditemui di area Indonesia International Motor Show (IIMS), 25 Februari 2024, pengunjung di JIExpo Convention Center & Theater, Jakarta Utara.

Tri menjelaskan bahwa HIPMI Otomotif optimis bahwa target Kementerian Perindustrian dan Kementerian Investasi untuk meningkatkan investasi dan pembangunan pabrik kendaraan listrik dapat tercapai sehingga dapat mempercepat transisi dari mobil bensin ke mobil listrik.

Lebih lanjut, dia merinci, sebelum adanya pembebasan pajak impor Completely Built-Up (CBU), harga mobil listrik mencapai sekitaran Rp 1,4 M. Namun, setelah implementasi kebijakan tersebut, harga mobil listrik bisa dipangkas menjadi lebih murah.

“Kita kira BYD itu bisa sekitaran di atas Rp 1 M, ternyata Rp 700 M. Ini merupakan good news ya bagi pengguna kendaraan listrik di Indonesia supaya kita akan semakin punya insentif untuk jual mobil bensin dan beralih ke mobil listrik,” lanjutnya.

Advertising
Advertising

Tri berharap, mobil listrik nantinya menjadi kendaraan utama, karena menurutnya, biaya yang dikeluarkan untuk kendaraan lebih murah dari mobil bensin.

“Contohnya kalau saya pakai mobil biasa saya bisa spending sekitar Rp 800 ribu seminggu, kalau mobil listrik saya ngecas, kalau dikonversi ke rupiah itu nggak lebih dari Rp 80 ribu. Artinya berapa, 10 persen. Biayanya hanya 10 persen dibandingkan BBM,” kata Tri.

Menanggapi hasil sementara quick-count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, di mana Prabowo-Gibran unggul, dari pengusaha, Tri percaya jika pasangan 02 tersebut terpilih maka Indonesia berpotensi menjadi salah satu pusat industri mobil listrik dunia. Ini merujuk pada salah satu program utama mereka yakni hilirisasi industri dan produksi baterai.

“Ini berarti kan melanjutkan apa yang sudah digagas oleh Pak Jokowi, ini sudah sangat baik, kita berhasil meningkatkan nilai dari kita jual nikel mentah menjadi kemudian ada nilai tambahnya 300 kali lipat value-nya (nilainya) dengan menjadi baterai,” ujar Tri.

Meskipun pabrik-pabrik baterai belum berjalan penuh di Indonesia, Tri menyebutkan, pengusaha optimis Indonesia nantinya mampu bersaing dengan Thailand sebagai pusat produksi mobil listrik di kawasan ASEAN.

“Apabila hilirisasi industri di Indonesia mengenai ekosistem dan infrastrukturnya sudah berjalan lengkap, saya yakin Indonesia bisa jadi salah satu pusat industri mobil listrik dunia,”

Kendati demikian, Tri mengungkapkan, masih diperlukan dukungan kebijakan yang kompetitif dari pemerintah dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai tujuan tersebut.

Pemerintah secara resmi mengeluarkan peraturan turunan terkait pembebasan tarif bea masuk untuk impor mobil listrik utuh (completely built up/CBU) yang berlaku hingga 31 Desember 2025. Beleid ini tercantum dalam Peraturan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No.6 Tahun 2023 tentang Pedoman dan Tata Kelola Pemberian Insentif Impor dan/atau Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat dalam Rangka Percepatan Investasi.

Pilihan Editor: Basuki Hadimuljono Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo, Pengamat Ungkap Kriteria Menteri PUPR Berikutnya



Berita terkait

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

1 hari lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

1 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

1 hari lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

1 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

1 hari lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

2 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

2 hari lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

2 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya