Harga Pangan Naik Terus Menjelang Ramadan, Pengamat Soroti Kelancaran Distribusi

Jumat, 23 Februari 2024 08:07 WIB

Pedagang menata tumpukan cabai di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 8 Juli 2019. Harga cabai rawit kembali meroket di pasar tradisional di Jakarta. Bila sebelumnya harga cabai masih di kisaran Rp 40 ribu, sekarang sudah menembus Rp 70 ribu per kilogram. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (CORE) Eliza Mardian menyoroti langkah pemerintah di tengah meroketnya harga pangan.

Sejumlah komoditas pangan yang tengah naik harganya meliputi beras, cabai, bawang, tepung, gula, telur ayam, hingga ikan bandeng. Eliza menyebutkan, dengan datangnya bulan Ramadan kurang dari satu bulan lagi, risiko inflasi pun mengintai.

Misalnya beras premium di tingkat pedagang eceran yang mencapai harga Rp 16.270 per kg pada Kamis, 22 Februari 2024. Sedangkan harga beras medium per kg mencapai Rp 14.230 di panel harga Badan Pangan Nasional.

"Jangka pendek yang harus dilakukan pemerintah adalah memastikan kelancaran distribusi dan pengawasan yang ketat. Sebab, distribusi ini menentukan harga," kata Eliza kepada Tempo yang dikutip pada Jumat, 23 Februari 2024.

Dia menjelaskan bahwa produk pertanian pertanian disalurkan melalui middle man atau perantara. Struktur pasar komoditas pertanian yang cenderung oligopsoni di tingkat petani dan oligopoli di tahapan selanjutnya, berpotensi menyebabkan asimetris informasi, termasuk harga. "Sehingga hal ini dapat merugikan konsumen dan petani. Jadi, itu yang mesti diawasi."

Advertising
Advertising

Sementara untuk jangka menengah dan panjang, menurut Eliza, harus dimulai dengan menyusun database supply demand di semua sentra produksi. Baik produksi pangan, perikanan, hingga peternakan.

"Dengan adanya data tersebut, pemerintah dapat memantau stok dan mengatur distribusi agar merata untuk menekan disparitas harga antardaerah," ucapnya.

Dalam rangka menjaga agar harga bahan pangan dapat stabil, kata Eliza, pemerintah mesti memastikan kelancaran distribusi. Dengan demikian, harga pangan tidak mengalami fluktuasi. "Selain itu, perlunya tim khusus untuk pengawasan dan penegakan hukum yang tegas jika ada aksi spekulasi."

Sementara itu, pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyatakan kenaikan harga bahan pangan tersebut disebabkan oleh masa paceklik. "Rata-rata berbagai komoditas harganya naik karena paceklik. Ayam dan telur naik karena harga pakan naik. Harga pakan naik karena harga jagung naik," katanya kepada Tempo, dikutip Senin, 19 Februari 2024.

Harga daging ayam per hari ini naik 1,68 persen dibanding kemarin menjadi Rp 36.870 per kg. Sementara telur ayam ras naik sebesar 2,22 persen menjadi Rp 29.480 per kg.

Menurut Khudori, kenaikan harga daging ayam dan telur tak lepas dari kenaikan harga jagung. Harga jagung tingkat peternak hari ini sebesar Rp 8.840 per kg atau naik 2,68 persen dibandingkan kemarin. "Jagung adalah komponen utama pakan, sementara pakan mengambil porsi terbesar, sekitar 75 persen dari biaya produksi. Saat ini masih paceklik jagung."

AMELIA RAHIMA SARI ANNISA FEBIOLA

Pilihan Editor: Sri Mulyani Waspadai Kenaikan Harga Beras, Bisa Kerek Inflasi?

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

2 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

3 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

4 hari lalu

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis tidak ada lonjakan harga bahan pokok menjelang Idul Adha karena stok pangan aman.

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

4 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya