Bos Bapanas Bantah Pembatasan Pembelian Beras Premium karena Kelangkaan

Senin, 12 Februari 2024 17:14 WIB

Kondisi beras premium di Alfamidi Bangka Raya, Jakarta Selatan pada Sabtu, 10 Februari 2024. Belakangan ini, beras premium dikabarkan mengalami kelangkaan di sejumlah ritel. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan pembatasan pembelian beras premium dan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) di seluruh ritel modern, bukan karena kelangkaan. Namun, pembatasan itu dilakukan untuk pemerataan.

"Enggak, dari dulu (pembatasan pembelian), dari beberapa bulan lalu kan udah dikerjain begitu. Dari berapa bulan lalu kan memang kita (membatasi pembeliannya per orang) 2 pack. Supaya apa? Supaya distribusinya rata," ujar Arief dalam keterangannya di Kantor Food Station, Jakarta Timur, pada Senin, 12 Februari 2024.

Arief menyebut pembatasan pembelian beras maksimal 10 kilogram sudah disesuaikan dengan kebutuhan konsumsi rumah tangga. Jika masyarakat ingin membeli lebih dari 20 kilogram beras, seharusnya tidak membeli di ritel.

"Kalau ritel beli 10 ton (beras) itu bukan ritel namanya. Kalau 5-10 ton main ke pasar Cipinang main di sini ada, kalau ke ritel 10 kilogram, di rumah kita cadangan 5-10 kilogram. Kalau di rumah 10 ton namanya jualan," ujar dia.

Meski demikian, ia menyebut, pembatasan pembelian ini memang tidak diatur secara tertulis dalam peraturan pemerintah. Pembatasan ini diatur oleh masing-masing ritel maupun Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia alias Aprindo. "Enggak ada aturan tertulis. Itu kan kebijakan dari Aprindo juga. Aprindo ini kan juga perlu mengatur stoknya. Jangan nanti diambil 1-2 orang, ya habis itu (stoknya), yang lain enggak dapat," kata dia.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo, Roy Mandey, mengkonfirmasi adanya pembatasan pembelian beras maksimal 10 kilogram di semua ritel modern. "Pembatasan itu supaya ada pemerataan jadi kita membatasi setiap konsumen supaya ada pemerataan. Jadi tidak ada yang beli berlebihan," ujar Roy.

Senada dengan Arief, ia beranggapan bahwa pembatasan pembelian beras ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan konsumsi rumah tangga. Selain itu, menurut dia, pembelian beras di ritel juga tujuannya bukan untuk dijual lagi.

"Konsumsi rumah tangga yang di ritel itu untuk kebutuhan rumah tangga bukan untuk disimpan lagi, atau untuk dijual lagi dan lain sebagainya. Jadi kita memprioritaskan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat itu dengan 10 kilogram," ucap dia.

Berdasarkan pantuan Tempo di sejumlah ritel seperti Indomaret, Alfamart, Family Mart, dan Farmers Family di Jakarta Pusat, pembelian beras masih dibatasi sebanyak 10 kilogram atau 2 pack beras kemasan 5 kilogram.

Pilihan Editor: Beras Premium Langka, Dirut Bulog Klaim Hari Ini Kembali Normal

Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

1 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

1 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

3 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

3 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

4 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

5 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

6 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

6 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

6 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

13 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya