Harga Beras Terus Naik Menjelang Pemilu, Pemerintah Dinilai Tak Serius Tingkatkan Produksi

Jumat, 9 Februari 2024 16:27 WIB

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Zulkifli Hasan juga mengatakan bahwa memang ada gangguan persediaan dalam negeri. Oleh karena itu, kata dia, Bulog sudah mengimpor 2 juta ton beras pada 2023, dan mengimpor 2 juta ton lagi pada 2024. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komunitas Industri Beras Rakyat (KIBAR) Syaiful Bahari menyebut, menjelang Pemilu 2024, tren harga beras cenderung mengalami kenaikan. Padahal, pembagian bantuan pangan beras sudah jor-joran diberikan. Menurut Syaiful, kenaikan harga beras ini terjadi karena pemerintah tidak serius menangani turunnya produksi beras dalam negeri.

Berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Jumat, 9 Februari 2024, harga beras medium secara nasional rata-ratanya mencapai Rp 13.600 per kg. Harga beras medium tertinggi berada di Provinsi Papua Tengah yaitu Rp 19.700. Sementara itu, harga beras premium rata-ratanya mencapai Rp 15.530 per kilogram. Harga beras premium tertinggi berada di Provinsi Papua Tengah yaitu Rp 23.830.

"Jelas-jelas kenaikan harga beras sejak 2023 disebabkan turunnya produksi beras dalam negeri, karena dipangkasnya anggaran pupuk subsidi sejak 2019 sehingga menimbulkan biaya produksi naik 40 persen," ujar Syaiful dalam keterangannya kepada Tempo pada Jumat, 9 Februari 2024.

Pemangkasan anggaran pupuk subsisi, kata dia, mengakibatkan kenaikan harga gabah. Kondisi ini diperparah dengan adanya monopoli pembelian gabah oleh korporasi besar. "Sehingga ribuan penggilingan padi kecil menengah mati, semua itu menjadi sumber persoalan defisitnya cadangan beras nasional," ucap Syaiful.

Pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan konsumsi beras dengan melakukan impor beras sampai 3 juta ton di 2023 dan ditambah 2 juta ton di 2024. Namun, dia menilai, impor beras yang dilakukan tidak akan akan bisa menutupi jurang defisit beras, karena kebutuhan konsumsi beras nasional per bulan rata-rata 2,5 juta ton.

Advertising
Advertising

"Apalagi saat ini belum ada negara eksportir beras, seperti India, Cina, Vietnam, Thailand dan Pakistan, yang bersedia membuka keran ekspornya secara besar-besaran," kata dia.

Ia juga menyayangkan bansos beras yang jor-joran diberikan pemerintah. Menurut dia, dengan terbatasnya stok beras di Bulog dan kesulitan impor beras dari luar, pemerintahan Presiden Joko Widodo lebih mementingkan penggunaan beras yang ada untuk bansos. "Yang tidak ada hubungannya dengan upaya penurunan harga," kata dia.

Pilihan Editor: Ekonom Ini Bantah Klaim Pemerintah Bansos Tekan Inflasi: Harga Beras Terus Naik Menjelang Pemilu

Berita terkait

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

10 jam lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

2 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

2 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

3 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

3 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

4 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

5 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

5 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

5 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

6 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya