Ahok Cerita Pernah Dipanggil Jokowi untuk jadi Calon Kepala Otorita IKN, Apa Sarannya Saat Itu?

Jumat, 9 Februari 2024 05:30 WIB

Mantan Komisaris Utama Pertamina yang juga kader PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) didampingi moderator Gracello Yeshua Davny Bonar berbicara dalam diskusi bertajuk "Ahok is Back" di Jakarta, Kamis (8/2/2024). Dalam acara tersebut Ahok menegaskan bahwa dirinya merupakan kader PDI Perjuangan yang memegang kartu keanggotaan resmi. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc)

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku sempat dipanggil Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk kemudian ditunjuk jadi salah satu calon Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

"Jujur aja waktu IKN mau dibentuk, Pak Jokowi sudah panggil, saya salah satu calon Kepala Otorita IKN saat itu," ujar Ahok saat ditemui dalam acara bertajuk 'Ahok is Back' di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 8 Februari 2024.

Ahok menjelaskan, kala itu ia menyarankan Jokowi untuk membentuk Undang-undang IKN sebagai langkah pertama untuk dilakukan agar investor tertarik masuk menanamkan modal di sana. Saat itu ia juga menyebutkan bahwa secara historis, IKN seharusnya berada di Kalimantan Tengah.

Dengan begitu, kata Ahok, pengembangan IKN tidak perlu melalui proses pembebasan lahan yang masif. "Tiba-tiba keluar semua putusin IKN di Kaltim. Pakai aja Balikpapan dan sekitarnya, karena aset Pertamina itu ribuan hektare," ujarnya.

Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan secara umum pihaknya menyetujui IKN. Namun yang harus diperhatikan pemerintah segera adalah soal pembebasan lahan yang dikhawatirkan mandek.

Advertising
Advertising

"Kalau bagi saya IKN oke. Akan tetapi, enggak usah ganti lahan. Karena bisa pakai di Kalteng atau di Balikpapan punya Pertamina," ucapnya..

Dalam kesempatan itu, Ahok juga menceritakan bahwa ia pernah tertarik menjadi Direktur Jenderal Bea dan Cukai dengan sejumlah strategi yang telah dia siapkan. "Saya jamin penyelundupan setop yang membuat PHK begitu banyak, semua penjualan akan macet, pajak semua akan turun, hingga negara bisa bangkrut."

Bila menjadi Dirjen Bea dan Cukai, kata Ahok, tidak ada upah minimum provinsi (UMP). Namun, semua itu sudah terlewat mengingat syarat usia yang terbatas. "Saya enggak bisa jadi Dirjen Bea dan Cukai lagi, umur saya udah lewat, itu cerita 4 tahun yang lalu," ujarnya.

Ahok melalui unggahan di akun sosial medianya pada hari Jumat pekan lalu, 2 Februari 2024 mengumumkan bukti surat pengunduran dirinya dari Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Ia menyebutkan pengunduran diri ini terkait dengan dukungannya terhadap pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

ANTARA

Pilihan Editor: Ahok Sebut Jokowi Tak bisa Kerja, Luhut Ungkit Keberhasilan F1 Powerboat di Danau Toba: Dampak Ekonomi Rp 1,68 Triliun..

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

25 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

1 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

3 jam lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

3 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

3 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

4 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

5 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

9 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya