Ganjar Heran Anggaran Bansos Melonjak: Apakah Memang Kemiskinan Kita Meningkat atau ...?

Rabu, 7 Februari 2024 10:29 WIB

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menggelar kampanye Akbar bertema Harapan Jutaan Rakyat atau Hajatan Rakyat, dengan konser di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu 3 Februari 2024.

TEMPO.CO, Balikpapan - Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mempertanyakan lonjakan anggaran bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan pemerintah Joko Widodo atau Jokowi pada tahun ini.

Apalagi sampai akhirnya pada awal tahun ini Kementerian Keuangan kembali melakukan Automatic Adjustment anggaran K/L dengan jumlah anggaran yang diblokir mencapai Rp 50,148 triliun.

Dana itu di antaranya untuk menambah bansos berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan dan anggaran Rp 14 triliun untuk penyediaan subsidi pupuk. Subsidi pupuk ini digelontorkan agar target pengadaan 7,7-7,8 juta ton pupuk bersubsidi tahun ini dapat tercapai.

Tak hanya dari lonjakan besar anggaran bansos, Ganjar secara spesifik juga menyinggung penyesuaian otomatis anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2024 untuk kenaikan bansos yang disalurkan pada masa Pemilu. Meskipun penyesuaian otomatis tersebut sebagai sebuah kontrol sistem yang bagus agar tidak ugal-ugalan begitu saja, ia tetap berharap akan ada pengawasan di lapangan.

"Dan saya heran apakah memang kemiskinan kita meningkat, kok bantuan sosialnya meningkat gitu? Apakah ini sebuah pengakuan yang dilakukan secara tidak langsung dan itu menunjukkan pada publik, ya kemiskinan meningkat, banyak orang dibantu maka saya berikan, atau karena alasan bencana?" kata Ganjar, Selasa, 6 Februari 2024.

Advertising
Advertising

Meski tak ingin terlalu memperdebatkan kenaikan anggaran bansos tersebut, menurut Ganjar, hal ini tetap perlu diterangkan ke publik. "Ada rasa yang bisa disampaikan oleh masyarakat, bahwa ini sesuatu yang tidak wajar," katanya.

Ia pun berharap tetap ada pihak yang bisa mengerem dan mengontrol anggaran dari penyesuaian otomatis tersebut. "Dan saya memang berharap DPR RI, DPRD, semuanya akan bisa melakukan kontrol di lapangan agar tepat sasaran," kata dia.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengatur sumber pendanaan agar alokasi dana BLT Mitigasi Pangan dan subsidi pupuk bisa ditambah.

Salah satu cara yang memungkinkan adalah melalui automatic adjustment atau penyesuaian Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) secara otomatis. Artinya, akan ada pencadangan belanja K/L yang diblokir sementara untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik yang terjadi.

"Nah, nanti itu (BLT Mitigasi Risiko Pangan dan subsidi pupuk) tekniknya kan ada macam-macam cara. Menteri Keuangan akan menyelesaikan, salah satunya automatic adjustment," kata Airlangga di kantornya di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Senin, 5 Februari 2024.

Dalam laporan Tempo sebelumnya, Kementerian Keuangan membekukan Rp 50,14 triliun anggaran K/L tahun 2024 dari sumber dana APBN. Anggaran belanja yang dinilai tidak prioritas, dibekukan agar dapat digunakan untuk belanja yang lebih prioritas.

Penyaluran BLT Mitigasi Risiko Pangan sebelumnya direncanakan selama tiga bulan. Mulai bulan Januari hingga bulan Maret. Akan tetapi, penyaluran periode Januari dan Februari akan dirapel.

Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah menjelaskan ada kebutuhan anggaran hingga Rp 11,25 triliun untuk memenuhi target BLT Mitigasi Risiko Pangan yang direncanakan akan menyasar 18,8 juta keluarga penerima manfaat. BLT Mitigasi Risiko Pangan ini akan disalurkan lewat PT Pos Indonesia (Persero).

ANTARA | ANNISA FEBIOLA

Pilihan Editor: Ahok Singgung Bansos Jokowi Mirip Zaman Kerajaan, Ini Rincian Anggaran yang Digelontorkan

Berita terkait

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

7 jam lalu

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

Risma mengaku usulan mekanisme bansos ini usai mendengar kabar pengusulan bantuan sosial diputuskan oleh satu orang

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

7 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

7 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

8 jam lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

11 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

11 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

11 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

12 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

13 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya