Beda BLT Pangan dan Bansos Beras yang Dibagikan Jokowi saat Kampanye Pemilu
Reporter
Andika Dwi
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 1 Februari 2024 05:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyalurkan bantuan sosial atau bansos terbaru, yakni BLT Mitigasi Risiko Pangan atau BLT Pangan. BLT sebesar Rp 200 ribu per bulan untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) itu akan menggantikan BLT El Nino yang sebelumnya dibagikan pada akhir 2023.
Tak hanya itu, Jokowi juga memutuskan perpanjangan bansos beras 10 kilogram hingga Juni 2024. Semula program yang menyasar 22 juta KPM itu hanya akan didistribusikan hingga November 2023.
Dua jenis bansos itu diluncurkan di tengah masa kampanye Pemilu 2024. Lantas, apa perbedaan BLT pangan dan bansos beras?
Bentuk Bantuan
Setiap KPM akan mendapatkan BLT pangan berupa uang tunai sebesar Rp 200 ribu per bulan. Sedangkan bansos beras diberikan sebanyak 10 kilogram per KPM setiap bulannya.
Jumlah penerima
Pemerintah menargetkan 18,8 juta KPM BLT pangan. Sementara bansos beras 10 kilogram membidik 22 juta KPM di seluruh Indonesia.
Selanjutnya: Waktu penyaluran BLT pangan<!--more-->
Waktu penyaluran
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa BLT pangan diberikan pada Januari hingga Maret 2024. “Dari Januari, tiga bulan, dari Januari, Februari, dan Maret,” katanya usai konferensi pers Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat di Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.
Akan tetapi, BLT pangan untuk jatah Januari dan Februari akan digabung. “Karena ini (Januari) sudah hampir selesai. Tapi untuk pengurusan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) dari Kemensos (Kementerian Sosial), penggunaan dana, dan appointment terhadap PT Pos Indonesia,” ujar Bendahara Negara itu.
Sementara bansos beras 10 kilogram, telah disalurkan 2023 lalu. Bansos ini akan dilanjutkan kembali dari Januari 2024 hingga Juni 2024.
Alokasi anggaran
Untuk pembiayaan BLT pangan dan bansos beras diambil melalui APBN. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp11,25 triliun untuk BLT Pangan.
Sementara, untuk pengadaan bansos beras, Sri Mulyani diminta untuk segera melunasi utang ke Perum Bulog sebesar Rp 16 triliun. Rincian anggaran untuk bansos beras pada tahap 1 2023 sebesar Rp7,9 triliun sedangkan tahap II sebesar Rp8 triliun.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Penjelasan Sri Mulyani Soal BLT Rp 600 Ribu yang Digelontorkan Jokowi