Cak Imin Bilang Hilirisasi Jokowi Ugal-ugalan, Luhut: Kalau Mau Ketemu, Ayo!

Jumat, 26 Januari 2024 18:18 WIB

Cak Imin dan Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi soal pernyataan calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Mulanya, Luhut menanggapi soal wacana pajak motor bensin. Luhut menuturkan, wacana tersebut dilemparkan ke publik agar ada feedback alias umpan balik dari masyarakat.

Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat tidak cepat berburuk sangka. Akibat berburuk sangka itu, kata Luhut, masyarakat sering berkomentar negatif tanpa tahu latar belakangnya.

"Seperti yang bilang (hilirisasi) ugal-ugalan, sudah pergi aja sana, lihat. Kalau Muhaimin mau ketemu, ya ayo! Dia ada nomor telepon saya, telepon saja, kapan," ucap Luhut saat ditemui di kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat pada Jumat, 26 Januari 2024.

Luhut pun menilai pernyataan Cak Imin soal kebijakan hilirisasi yang dijalankan Presiden Jokowi ugal-ugalan adalah tidak benar. Dia bahkan membaca kolom komentar dari para netizen, termasuk yang berasal dari Morowali, Sulawesi Tengah, lokasi tambang nikel.

Advertising
Advertising

"Mereka bilang, kami menikmati adanya downstreaming (penghiliran) ini," tutur Luhut.

Sebelumnya dalam video yang diunggah di akun Instagram @luhut.pandjaitan, Luhut menyampaikan keinginannya untuk mengundang Muhaimin Iskandar ke Weda Bay maupun Morowali untuk melihat hilirisasi nikel.

"Seeing is believing, daripada anda berbohong kepada publik," ujar Luhut pada Rabu, 24 Januari 2024.

Menurut Luhut, apa yang disampaikan Cak Imin adalah bentuk kebohongan kepada publik. "Anda membohongi publik dengan memberi informasi seperti tadi."

Adapun pernyataan Cak Imin yang disoroti Luhut diucapkan dalam Debat Cawapres pada Ahad malam, 21 Januari 2024. Kala itu, Cak Imin menyebut hilirisasi tambang dan bisnis tambang dilakukan pemerintah Jokowi secara ugal-ugalan.

Ini mengakibatkan kerusakan lingkungan. Tak cuma itu, Cak Imin menyebut ada kecelakaan kerja hingga masalah dominasi tenaga kerja asing akibat hilirisasi secara ugal-ugalan.

AMELIA RAHIMA | RIRI RAHAYU

Pilihan Editor: Jadi Topik Panas Luhut Cs vs Tom Lembong, Ini 8 Negara dengan Cadangan Nikel Terbesar di Dunia

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

3 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

4 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

4 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

6 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

6 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

8 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

10 jam lalu

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

Warga sekitar smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) merasa terteror karena pabrik kerap meledak dan terpapar polusi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

13 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya