Serikat Petani: Impor Beras Rusak Harga Gabah Petani

Sabtu, 20 Januari 2024 08:03 WIB

Petani yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) mengenakan caping dan jas hujan membawa spanduk saat menggelar aksi di depan Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Dalam aksi tersebut mereka menyampaikan enam tuntutan yang diantaranya; menolak keputusan impor beras tahun 2024, Target Cadangan Beras Pemerintah (TCBP) harus berasal dari petani, mencabut UU Cipta Kerja dan mengembalikan pasal - pasal yang berpihak kepada petani. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Angga Hermanda, Ketua Departemen Bidang Politik dan Hukum Serikat Petani Indonesia (SPI), mengungkapkan bahwa alasan pemerintah mengimpor beras dari luar negeri karena fenomena El Nino dan penurunan produksi, tidak dapat diterima oleh para petani. Partai Buruh bersama Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional, pada Jumat, 19 Januari 2024.

“Tidak bisa kita terima karena sesungguhnya di lapangan kita petani tetap memanen dan harga kita sedang bagus-bagusnya,” ujar Angga saat ditemui di lokasi unjuk rasa. Menurut Angga, saat harga sedang bagus di tingkat petani, lanjutnya, tiba-tiba harga gabah langsung anjlok karena adanya isu impor beras.

“Gabah kita di kisaran Rp 7 ribu sampai Rp 8.600 (per kilogram),” Angga melanjutkan. Lebih lanjut, Angga juga mengungkapkan jika impor beras menyebabkan petani mengalami kebangkrutan. Hal ini disebabkan oleh penurunan drastis harga gabah dan peningkatan biaya produksi yang semakin tinggi.

"Ini membuat petani bangkrut. Pupuk kita sulit dapat, harganya juga mahal. Sementara, biaya produksi meningkat. Harga gabah yang sedang bagus anjlok dan hancur dengan kebijakan impor ini," tutur Angga.

Angga mengemukakan bahwa sejak isu impor beras mencuat pada November 2023, tercatat penurunan signifikan harga gabah di tingkat petani pada bulan Januari 2024. Contohnya, di Indramayu, harga gabah merosot menjadi Rp 6.500 per kilogram.

Advertising
Advertising

Sementara di Banten mencapai sekitar Rp 6.700 per kilogram. Sebelumnya, petani menikmati harga gabah berkisar antara Rp 7 ribu hingga Rp 8.600 per kilogram.

Di samping itu, serikat petani mendesak pemerintah untuk meningkatkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah. SPI mengusulkan peningkatan HPP untuk gabah kering panen (GKP) dari Rp 5 ribu per kilogram menjadi Rp 7 ribu per kilogram.

“HPP dinaikkan, jangan Rp 5 ribu lagi. Kenapa? Agar Bulog dapat menyerap gabah petani, CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) berasal dari gabah petani, bukan impor,” ia menegaskan.

Dalam unjuk rasa hari ini, kurang lebih ada 700 massa yang terdiri dari serikat buruh dan petani. Mereka menilai jika keputusan pemerintah untuk impor beras dinilai merugikan para petani.

“Tolak impor beras, tolak impor beras sekarang juga,” seru para petani dan buruh, dalam aksi unjuk rasa.

Pada tahun 2023, pemerintah menetapkan Perum Bulog untuk melakukan impor beras dalam jumlah besar, mencapai total 3,5 juta ton, yang akan digunakan sebagai cadangan stok beras pemerintah.

Tugas ini dilaksanakan dalam dua tahap, dimulai pada bulan Maret 2023 dengan kuantitas 2 juta ton, dan dilanjutkan pada bulan Oktober 2023 dengan penambahan 1,5 juta ton. Selain itu, pada bulan Desember 2023, pemerintah juga memerintahkan Bulog untuk mengimpor 500.000 ton beras, dan sekitar 300.000 ton dari jumlah tersebut terealisasi pada tahun 2023.

Pilihan Editor: Lumbung Ikan Nasional di Maluku Batal Diwujudkan SBY dan Jokowi, Anies: Akan Kami Bangun




Berita terkait

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

1 hari lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

2 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

2 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

2 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

3 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

3 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

3 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

4 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

6 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

6 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya