Koalisi Masyarakat Sipil Ungkap Kelemahan Amdal Tol Tanggul Laut Semarang-Demak

Rabu, 17 Januari 2024 17:20 WIB

Proyek pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak. simpulkpbu.pu.go.id

TEMPO.CO, Semarang - Koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Maleh Dadi Segoro menilai sejumlah kelemahan analisis dampak lingkungan atau Amdal tol tanggul laut Semarang-Demak. Proyek strategis nasional tersebut diklaim pemerintah sebagai solusi banjir di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

Sebelumnya Kementerian Pertahanan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar seminar tentang giant sea wall. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak telah memiliki studi ekologi.

Koalisi Maleh Dadi Segoro menduga studi ekologi yang dimaksud Airlangga adalah Amdal. Namun, mereka justru mengungkapkan sejumlah kelemahan Amdal tersebut. "Yang disahkan pada Maret 2018," ujar perwakilan koalisi, Iqbal Alghofani, pada Rabu, 17 Januari 2023.

Menurut koalisi, tidak ada konsultasi publik yang melibatkan kelompok kritis ketika penyusunan Amdal. "Secara umum, analisis dalam Amdal sempit untuk proyek sebesar tol tanggul laut Semarang-Demak," kata dia.

Kemudian, Amdal dinilai kurang mendalam mengkaji potensi perubahan arus laut, amblesan tanah, dan kesejarahan banjir rob di Semarang. Terkait potensi perubahan arus laut, Amdal mengidentifikasi bahwa perubahan arus laut hanya terjadi pada tahap konstruksi, dan itupun sifatnya hipotetik.

Advertising
Advertising

Penurunan muka tanah, Amdal dinilai gagal melihat pembebanan sebagai salah satu penyebab dominan amblesan tanah. "Sehingga, dokumen itu tidak bisa melihat bahwa justru pembangunan TTLSD akan mengkonsentrasikan aktivitas di bagian utara, menambah beban, dan dengan itu justru akan memperparah amblesan tanah," tuturnya.

Amdal juga menyebut pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak meningkatkan kesempatan kerja. Namun, tak membahas potensi warga yang akan kehilangan pekerjaan karena rusaknya hutan bakau dan ekosistem akuatik menyebabkan biota pantai serta laut tidak bisa berkembang. "Akan menghilangkan akses warga ke kawasan pantai," ucap dia.

Amdal juga tidak detil menyampaikan asal bahan urugan untuk pembangunan tol tanggul laut. "Ada potensi kerusakan ekologi di Kecamatan Pabelan, Bawen, Kabupaten Semarang; Kaliwungu, Kabupaten Kendal; dan Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan akibat pengambilan material urugan yang digunakan untuk reklamasi wilayah pesisir," kata dia.

Pilihan Editor: Lagi, Kritik dari Kampus untuk Tol Tanggul Laut Semarang

Berita terkait

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

14 jam lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

1 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

2 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

2 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

2 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

3 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya