KPA: 2023 Marak Tindakan Represif Aparat di Konflik Agraria

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 16 Januari 2024 06:54 WIB

Massa aksi yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dan Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB) melaksanakan unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. Aksi yang diikuti warga dari 27 kampung di Jakarta tersebut menuntut penataan akses untuk peningkatan kualitas tempat tinggal yang layak dan pelaksanaan reforma agraria perkotaan. TEMPO/ Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut kekerasan, intimidasi, dan penangkapan pejuang agraria masih mengiringi konflik agraria sepanjang 2023. Dari catatan KPA, ada 508 korban yang ditangkap. Rinciannya, 490 korban laki-laki dan 18 perempuan.

"Mereka ditangkap karena memperjuangkan hak atas tanah dan wilayah adat," kata Dewi dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Agraria KPA 2023 yang disiarkan di kanal YouTube KPA, Senin, 15 Januari 2024.

Selain itu, KPA mencatat kasus penganiayaan sebanyak 91 kasus. Korbannya terdiri dari 79 korban laki-laki dan 12 korban perempuan. "Artinya, masih ada pendekatan kekerasan fisik," tutur Dewi.

Dari rentetan tindakan represif ini, Dewi mengatakan ada 6 korban penembakan. Karena itu, ia menilai pemerintah tidak mengedepankan proses dialog yang konstruktif dan inklusif. Sebaliknya, kata dia, pemerintah semakin represif dalam menangani protes masyarakat terkait model pembangunan yang didorong di wilayah atau kampung-kampung mereka. Pelaku kekerasan itu meliputi Polri, TNI, hingga security swasta.

"Sejak 2021 hingga 2023, Polri masih menjadi penyebab utama jatuhnya korban kekerasan di wilayah konflik agraria," kata Dewi. Menurut Dewi, ke depan Polri harus lebih netral dan tidak berpihak kepada perusahaan. "Ini PR besar Polri yang harus direformasi ke depan, kalau ada presiden terpilih yang berani menangani konflik agraria secara lebih humanis dengan dialog dan berkeadilan," tuturnya.

Advertising
Advertising

Adapun sepanjang 2024, KPA mencatat 241 konflik agraria yang berdampak pada 638 ribu hektar lahan dan 135 ribu kepala keluarga (KK). Konflik agraria di sektor perkebunan dan agribisnis menduduki posisi pertama dengan catatan 44 kasus. Jumlah konflik ini mencapai 108 dengan luas lahan 124.545 hektare dan jumlah korban 37.553. Adapun bisnis sawit, kata Dewi, menjadi penyumbang tertinggi konflik agraria sektor perkebunan dengan catatan 88 kasus dengan luas lahan 103.133 hektare dan 29.486 korban.

"Bisnis sawit tidak bisa terus-menerus abaikan bahwa memang ada PR cukup berat dalam kebijakan-kebijakan terkait alokasi tanah untuk ekspansi kebun sawit yang terus meluas dan mendapat privilege kebijakan," kata Dewi.

Di bawah sektor perkebunan dan agribisnis, sektor pembangunan properti menyusul dengan catatan konflik agraria sebanyak 44 kasus. Kemudian, ada sektor pertambangan sebanyak 35 kasus; konflik agraria akibat proyek infrastruktur sebanyak 30 kasus; sektor kehutanan 17 kasus; konflik di landscape pesisir dan pulau kecil sebanyak 5 kasus; serta pembangunan fasilitas militer sebanyak 5 kasus.

Pilihan Editor: Ganjar Berharap Kasus Wadas dan Semen Rembang Dibahas di Debat Calon Presiden

Berita terkait

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

12 jam lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

13 jam lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

2 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

2 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

2 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

2 hari lalu

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

3 hari lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

5 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

5 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya