Pengusaha Belum Koreksi Harga Produksi
Senin, 15 Juni 2009 17:42 WIB
TEMPO Interaktif ,
Jakarta : Kalangan pengusaha belum akan melakukan koreksi atas harga produksi dan target keuntungan terkait kenaikan harga minyak mentah dunia di tingkat US$ 70 per barel.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), M.S. Hidayat mengatakan pengusaha masih bisa mengatasi kenaikan harga minyak mentah dunia terhadap biaya produksi. "Pengusaha masih bisa menahan harga," kata Hidayat di hotel Nikko, Jakarta, Senin (15/6).
Menurutnya, pengusaha mempunyai daya tahan sampai harga minyak mentah dunia berada di level US$ 90 per barel. Hidayat menambahkan, bisnis pengilangan minyak dan produk-produk pertambangan mesti ditingkatkan pada saat-saat ini.
NIEKE INDRIETTA
Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh
1 hari lalu
Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh
Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh
Baca Selengkapnya
82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi
2 hari lalu
82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi
Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.
Baca Selengkapnya
Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam
4 hari lalu
Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam
Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.
Baca Selengkapnya
Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis
9 hari lalu
Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis
Kadin Indonesia fasilitasi penyelesaian sengketa bisnis lewat lembaga mediasi baru. Layanan ini gratis bagi UMKM.
Baca Selengkapnya
Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran
10 hari lalu
Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran
Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.
Baca Selengkapnya
Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih
11 hari lalu
Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih
Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah
14 hari lalu
Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah
Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.
Baca Selengkapnya
Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara
15 hari lalu
Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.
Baca Selengkapnya
Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi
15 hari lalu
Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi
Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.
Baca Selengkapnya
Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup
16 hari lalu
Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
1 jam lalu
1 jam lalu
3 jam lalu
4 jam lalu
5 jam lalu
6 jam lalu
9 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu