Sri Mulyani Sebut APBN Dua Tahun Berturut-turut Sudah Ahead of The Curve, Apa Maksudnya?

Kamis, 11 Januari 2024 20:49 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pencapaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 telah mampu menyehatkan perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari pencapaian APBN 2023 yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan yang telah didesain.

“APBN dua tahun berturut-turut sudah ahead of the curve. Mampu untuk menyehatkan dirinya, namun bisa pada saat yang bersamaan, menyehatkan ekonomi dan melindungi masyarakat,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, 11 Januari 2024.

Dalam perjalanan APBN beberapa tahun ke belakang, Sri Mulyani menilai APBN sudah menyelesaikan perjalanannya pascapandemi. Pemerintah pun berhasil menyelesaikan dan mengatasi pandemi dengan baik.

Hal ini terlihat dari perekonomian nasional yang sudah kembali pulih saat ini. Masyarakat pun kian diperkuat sejalan dengan APBN yang sudah semakin kuat. Ini juga yang akan menjadi modal bagi Indonesia untuk memasuki tahun 2024 dan seterusnya.

Adapun realisasi pendapatan negara pada APBN 2023 mencapai Rp 2.774,3 triliun, sebesar 112,6 persen terhadap APBN 2023 atau 105,2 persen dari Perpres 75/2023. Capaian itu tumbuh 5,3 persen dibandingkan realisasi tahun 2022.

Advertising
Advertising

Dari total realisasi pendapatan negara tersebut, realisasi penerimaan perpajakan tembus Rp 2.155,4 triliun ,melampaui target APBN 2023 sekitar 106,6 persen atau 101,7 persen terhadap Perpres 75/2023. Kinerja itu tercatat tumbuh kuat sebesar 5,9 persen dari realisasi tahun 2022.

Sri Mulyani menekankan bahwa angka-angka ini diraih di tengah gejolak perekonomian global yang sangat dinamis dan termoderasi harga komoditas.

Sementara itu, belanja negara juga mengalami akselerasi sebagai wujud dukungan APBN terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas, pelaksanaan kebutuhan agenda Pemilu 2024, serta meredam dampak El Nino dan stabilisasi harga.

Sebagai gambaran, belanja negara tercatat sebesar Rp 3.121,9 triliun, setara 102,0 persen terhadap target APBN 2023 sebesar Rp 3.061,2 triliun atau 100,2 persen terhadap Perpres 75/2023 sebesar Rp 3.117,2 triliun.

Walhasil, dengan belanja negara yang tembus 100 persen serta realisasi pendapatan negara yang juga baik, kata Sri Mulyani, pemerintah mampu menurunkan defisit APBN 2023 menjadi 1,65 persen.

ANTARA

Pilihan Editor: Mengapa Sri Mulyani Memotong Anggaran Pertahanan Prabowo Saat Pandemi?

Berita terkait

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

2 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

6 jam lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

19 jam lalu

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

Penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran harus mempertimbangkan kemampuan fiskal karena bakal membebani anggaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

20 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

21 jam lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

22 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

23 jam lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

1 hari lalu

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

1 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

1 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya