Bulog: Bantuan Pangan Tahun Depan untuk 22 Juta KPM

Jumat, 15 Desember 2023 12:28 WIB

Buruh angkut melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Selasa 7 November 2023. Perum Bulog memastikan cadangan beras pemerintah yang dikuasai oleh Bulog aman hingga tahun 2024 dengan tambahan penugasan impor beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Manager Humas dan Kelembagaan Bulog Tomi Wijaya menyebut jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan pangan Bulog tahun depan bertambah 8 persen. Penerima yang semula 21,4 juta KPM bertambah menjadi 22 juta KPM.

"Mulai Januari sampai Maret, sudah menggunakan data terbaru 22 juta KPM," kata Tomy di Kantor Pusat Bulog Jakarta, Jumat, 15 Desember 2023.

Tomi mengatakan bantuan pangan Bulog menjadi salah satu intervensi pemerintah untuk meredam gejolak harga beras. Program ini sudah berjalan sejak Maret dengan penyaluran tahap pertama pada Maret-Mei dan tahap kedua September-November. Presiden Jokowi, kata Tomi, juga memastikan program berlanjut hingga Maret 2024.

Menurut Tomi, program ini dilanjutkan karena dirasa efektif meredam gejolak harga beras. Ia juga menuturkan program bantuan pangan beras terus digelontorkan hingga harga beras stabil.

"Nanti dicek lagi APBN yang ada dengan rencana menambah program ini sampai Juni 2024," tutur Tomi. "Jadi, kalau APBN cukup, mungkin ini terealisasi sampai 6 bulan ke depan dan masyarakat akan dapat 10 kg per KPM."

Advertising
Advertising

Harga beras saat ini meamang masih relatif tinggi. Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) hari ini, harga rata-rata nasional beras premiun naik 0,13 persen menjadi Rp 15.020 per kg. Sedangkan harga beras medium naik 0,23 persen menjadi Rp 13.220 per kg.

Tomi mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga beras naik. Salah satunya musim paceklik atau tidak ada panen raya tahun ini hingga sekitar Maret mendatang. "El nino juga ikut memukul harga," katta Tomi.

Ada juga faktor lain, seperti kondisi geopoplitik di Russia-Ukraina, yang mempengaruhi distibusi bahan baku. "Itu juga menyebabkan harga pupuk naik dan mempengaruhi cost petani," kata dia.

Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

1 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

1 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

3 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

3 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

4 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

5 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

6 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

6 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

6 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya