Rencana Reforma Agraria Capres Cawapres Dianggap Tidak Konsisten dan Lip Service

Senin, 11 Desember 2023 15:21 WIB

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Zenzi Suhadi, Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Muhammads Ishnur, dan Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Erasmus Cahyadi, dalam konferensi pers pada acara Konferensi Tenurial 2023 di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2023. TEMPO/Defara Dhanya

TEMPO.CO, Jakarta - Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) merespons soal visi misi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 ihwal reforma agraria. KPA menilai rencana reforma agraria dalam visi-misi para kandidat tidak konsekuen dan konsisten.

"Masih lip-service dan kontradiktif dengan rencana pembangunan lainnya," ujar Sekretaris Jenderal KPA Dewi Kartika dalam diskusi virtual pada Senin, 11 Desember 2023.

Setelah menganalisis lebih dalam, Dewi mengatakan agenda reforma agraria para kandidat masih sekedar tempelan program untuk menarik pemilih utamanya dari kaum tani dan gerakan sosial. Pasalnya, di dalam rumusan visi-misi masih banyak agenda-agenda pembangunan yang kontra-produktif bagi pelaksanaan Reforma Agraria itu sendiri.

Dewi mencatat ada sejumlah janji dan kebijakan yang KPA nilai kontra reformasi agraria, baik dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Menurut KPA, ketiga pasangan tersebut masih kuat menempatkan program sertifikasi tanah atau legalisasi asset sebagai agenda reforma agraria. Padahal, menurut KPA, yang seharusnya dilakukan adalah koreksi ketimpangan dan penuntasan konflik agraria.

Advertising
Advertising

Kritik kebijakan food estate dan contract farming

<!--more-->

Para kandidat juga masih menjalankan dan menerapkan kebijakan food estate dan contract farming. Menurutnya, program ini pun bertentangan dengan reforma agraria. Ditambah semua kandidat juga berniat melanjutkan pembangunan IKN.

Ia menegaskan kebijakan-kebijakan tersebut sangat kontroversial dan inkonstitusional. Mengingat pemerintah tengah mendorong kebijakan 190 tahun HGU dan 160 tahun HGB, yang bertentangan dengan Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) 1960 dan putusan MK.

Program lainnya yang dinilai tak sesuai dengan reforma agraria adalah program Bank tanah. Tiga pasangan capres-cawapres ini menyatakan akan melanjutkan program Bank Tanah. KPA menilai langkah ini merupakan mesin konsolidasi tanah untuk kepentingan investor dan menyelewengkan agenda reforma agraria.

Selain itu, KPA mencatat para kandidat juga masih melanggengkan domien verklaring atas tanah dan kehutanan. Di sisi lain, dalam visi misi para capres dan cawapres ini tidak ada agenda pembaruan hukum. Terlebih agenda yang fundamental terhadap Undang-undang (UU) Cipta Kerja dan peraturan turunannya, yang berorientasi pada kepentingan para pemilik modal di bidang agraria dan sumber daya alam.

KPA pun menekankan saat ini Indonesia tengah menghadapi situasi akut ketimpangan, konflik agraria, kemiskinan struktural, krisis pangan dan regenerasi petani. Karena itu, KPA menekankan bahwa presiden-wakil presiden dan DPR terpilih ke depan harus menempatkan agenda Reforma Agraria sebagai landasan utama pembangunan nasional.

Dewi juga berharap pemimpin Indonesia nantinya dapat memastikan pengalokasian tanah dan kekayaan alam yang senafas dengan cita-cita kemerdekaan, konstitusi dan UUPA menjadi komitmen negara. "Pemegang kekuasaan harus menghadirkan keadilan sosial, di mana bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat," ujar Dewi.

RIANI SANUSI PUTRI


Pilihan editor: KPA Ungkap Krisis Agraria dan Ekologis Indonesia Semakin Parah

Berita terkait

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

28 hari lalu

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

Demonstrasi dari masing-masing kubu pasangan capres muncul tiga hari menjelang putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Motif Garis Hitam Putih Lagi, Saat Salat Idul Fitri dan Open House

37 hari lalu

Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Motif Garis Hitam Putih Lagi, Saat Salat Idul Fitri dan Open House

Ganjar Pranowo kenakan kemeja motif garis-garis hitam putih vertikal saat Salat Id dan open house, Rabu, 10 April 2024. Seperti saat awal nyapres.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Hasto soal Berbohong ke Megawati Tak Akan Maju Cawapres: Kan Sudah Pamit Baik-baik

46 hari lalu

Gibran Tanggapi Hasto soal Berbohong ke Megawati Tak Akan Maju Cawapres: Kan Sudah Pamit Baik-baik

Gibran menanggapi pernyataan Hasto yang menyinggung proses pencalonannya sebagai wakil presiden di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

49 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Pilpres 2024: Kilas Balik Cawapres Gibran Disebut Nepo Baby oleh Media Asing

50 hari lalu

Kontroversi Pilpres 2024: Kilas Balik Cawapres Gibran Disebut Nepo Baby oleh Media Asing

Jelang Pemilu 2024, Presiden Jokowi ramai dibincangkan melakukan praktik nepotisme. Gibran, putra sulungnya, yang maju cawapres pun disebut Nepo Baby

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

51 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Alasan Publikasi Gunung Padang Dicabut, Kampus Global di IKN, Ultimatum dari Bank Tanah

57 hari lalu

Top 3 Tekno: Alasan Publikasi Gunung Padang Dicabut, Kampus Global di IKN, Ultimatum dari Bank Tanah

Artikel soal alasan pencabutan karya ilmiah situs Gunung Padang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kembali Singgung Nilai 11 dari 100, Ini Awal Mula Peristiwanya

57 hari lalu

Prabowo Kembali Singgung Nilai 11 dari 100, Ini Awal Mula Peristiwanya

Prabowo kembali menyinggung nilai 11 dari 100 pada pidatonya di acara Buka Bersama PAN. Berikut kilas balik peristiwa nilai 11 dari 100.

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

58 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya

Bank Tanah Ultimatum Warga di IKN, KPA: Praktik Ala Pemerintah Kolonial Belanda

58 hari lalu

Bank Tanah Ultimatum Warga di IKN, KPA: Praktik Ala Pemerintah Kolonial Belanda

KPA menganggap praktik perampasan tanah ala zaman kolonial Belanda terulang di area IKN. Hak lahan warga mulai disedot oleh Badan Bank Tanah.

Baca Selengkapnya