Prabowo-Gibran Janji Batasi Tenaga Kerja Asing: Akan Bentuk Satgas Pengawasan

Kamis, 7 Desember 2023 08:00 WIB

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri rakornas Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bersama Tim Kampanye Daerah (TKD) seluruh Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) perdana TKN dengan TKD seluruh Indonesia tersebut membahas langkah - langkah kedepan untuk memenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Mulya Amri menyebut, pihaknya akan membatasi tenaga kerja asing di Indonesia jika Prabowo-Gibran terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.

Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah membentuk Satuan Tugas Pengawasan Tenaga Kerja Asing. Satuan tugas ini akan melakukan pengawasan di tingkat lokal dan memberikan masukan kepada pemerintah untuk pengambilan tindakan terhadap tenaga kerja asing yang tidak terdaftar atau melanggar ketentuan.

"Saking berkomitmennya Prabowo-Gibran untuk melindungi tenaga kerja lokal Indonesia, maka akan ada Satgas pengawasan Tenaga Kerja Asing. Detailnya nanti akan dirumuskan lebih lanjut," ujar Mulya usai acara Talkshow Repnas 'Kesempatan Kerja dan Kualitas Tenaga Kerja di Indonesia' di TKN Fanta Headquarters Menteng, Jakarta pada Selasa, 5 Desember 2023.

Mulya menyebut, pihaknya akan selektif dalam memberikan perizinan bagi tenaga kerja asing yang ingin bekerja di Indonesia. "Masuknya tenaga kerja asing kita harus betul-betul selektif tenaga yang memiliki kemampuan khusus yang belum dimiliki oleh Indonesia itu. Tenaga kerja asing diperlukan untuk masuk mengembangkan industri industri baru yang mungkin di Indonesia belum ada kemampuanya," ucap Mulya

Mulya menyatakan, kebijakan serupa telah diterapkan di berbagai negara Eropa. Nantinya, masyarakat Indonesia akan mendapatkan prioritas lebih besar untuk melaksanakan pekerjaan yang dapat dijalankan tanpa bantuan tenaga kerja asing.

Advertising
Advertising

Ia juga menegaskan, tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia harus melakukan transfer pengetahuan dan teknologi ke tenaga kerja lokal. Meski demikian, ia mengakui bahwa proses transfer teknologi ini memerlukan waktu.

Menurutnya, waktu yang ideal untuk melakukan transfer pengetahuan dan teknologi yaitu 3 sampai 5 tahun. Dia menekankan bahwa hal ini harus dilakukan secara bertahap, dengan mempertimbangkan bahwa perkembangan ekonomi dan jenis pekerjaan baru akan terus muncul. "Mungkin perkiraan kami bisa antara 3 sampai 5 tahun. Tapi namanya ekonomi dan jenis-jenis pekerjaan kan muncul yang baru terus," ucap Mulya.

Pilihan Editor: Investor Disebut Ragu karena Ada Capres Tolak IKN, Tom Lembong: Kepercayaan Lemah sejak Dulu



Berita terkait

Gerindra Usung Empat Nama untuk Pilkada Jakarta 2024, Siapa Saja?

1 jam lalu

Gerindra Usung Empat Nama untuk Pilkada Jakarta 2024, Siapa Saja?

Prabowo telah mengantongi sejumlah nama yang akan maju dari Gerindra di Pilkada 2024 hasil kompromi dengan partai-partai koalisi.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua TKN Sebut Ada Orang yang Klaim Kerja Relawan Prabowo-Gibran untuk Minta Jabatan

2 jam lalu

Wakil Ketua TKN Sebut Ada Orang yang Klaim Kerja Relawan Prabowo-Gibran untuk Minta Jabatan

Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mengungkapkan bahwa ada pihak yang berusaha mengklaim kerja-kerja relawan dalam pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Menurut Silfester, klaim-klaim itu dilakukan untuk meminta jabatan di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

3 jam lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

3 jam lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Zulhas Soal PAN Disebut Cuma Bisa Joget: Yang Menang Capres Bisa Joget

3 jam lalu

Zulhas Soal PAN Disebut Cuma Bisa Joget: Yang Menang Capres Bisa Joget

Ketum PAN Zulkifli Hasan menyindir sebutan partainya yang sering disebut hanya bisa berjoget.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

4 jam lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

4 jam lalu

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

4 jam lalu

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

Zulhas menyebut hubungan Jokowi dan Prabowo kini makin dekat dan harmonis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

4 jam lalu

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

Mantan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto agar pihak yang tak ingin bekerjasama tidak menggangu.

Baca Selengkapnya

Kata Zulhas Soal Pernyataan Prabowo Minta Oposisi Jangan Ganggu: Dia Pejuang Sejati

5 jam lalu

Kata Zulhas Soal Pernyataan Prabowo Minta Oposisi Jangan Ganggu: Dia Pejuang Sejati

Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi pernyataan Prabowo agar pihak oposisi tak mengganggu pemerintahan nantinya.

Baca Selengkapnya