Harga Beras Naik Menjelang Akhir Tahun 2023, Bulog Surakarta Pastikan Pasokan Aman

Rabu, 6 Desember 2023 21:11 WIB

Buruh memasukkan beras ke dalam karung di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu 20 September 2023. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta Perum Bulog dapat mempercepat penyaluran beras untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Solo - Pimpinan Perum Bulog Cabang Surakarta Andy Nugroho mengakui harga beras di pasaran mulai merangkak naik menjelang akhir tahun 2023 ini. Namun, ia memastikan pasokan beras aman.

Andy mengatakan sejumlah program tetap dilaksanakan pemerintah melalui Perum Bulog untuk intervensi guna menahan kenaikan harga beras yang signifikan selama momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 tersebut.

"Bulan ini, Desember hingga awal tahun (kenaikan harga beras) memang cukup tinggi. Ini yang kita tahan dengan Program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Untuk saat ini stabilisasi pasokan dan harga beras tetap kita jalankan," ujar Andy ketika ditemui wartawan di Warteg Bolodewe Solo, Jawa Tengah, Rabu, 6 Desember 2023.

Andy memastikan pasokan beras di Bulog aman hingga pada musim panen di awal 2024 mendatang. Saat ini ketersediaan beras di Bulog Surakarta ada sebanyak 10.400 ton.

"Untuk ketersediaan beras saat ini 10.400 ton dan kita jaga pasokan itu aman sampai nanti panen awal 2024, meskipun kita juga tetap menjalankan penyaluran SPHP, juga program bantuan pangan setiap bulan. Dan untuk alokasi bulan Desember 2023 ini kita salurkan 5.400 ton (beras) untuk 7 kabupaten/kota di Solo Raya mulai pekan ini," kata dia.

Advertising
Advertising

Untuk kegiatan gerakan pangan murah dan operasi pasar, ia juga mengatakan itu tetap dilaksanakan di sejumlah titik yang langsung menyasar ke masyarakat melalui rekomendasi dinas terkait. Adapun komoditas yang menjadi sasaran operasi pasar seperti beras, gula, dan minyak goreng.

"Kita juga menggelontorkan beras SHP ke pasar-pasar yang terdapat pedagang/pengecer beras. Beras SHP dijual dengan HET (harga eceran tertinggi) maksimal Rp 10.900 per kilogram," kata dia.

Andy juga mengatakan Perum Bulog Cabang Surakarta juga memulai pendistribusian komoditas jagung berharga murah yang diperuntukan bagi kalangan peternak di wilayah Solo Raya. Penyaluran jagung itu bagian dari program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Perum Bulog yang juga merupakan penugasan dari Badan Pangan Nasional.

Pilihan Editor: Harga Bahan Pangan Hari Ini: Beras, Bawang, dan Gula Naik Lagi

Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

5 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

5 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

7 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

7 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

8 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

9 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

9 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

10 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

10 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

10 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya