Sri Mulyani: Ekonomi Digital Bisa Ciptakan Kesenjangan hingga Lapangan Kerja yang Hilang, tapi...

Selasa, 28 November 2023 15:58 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Gujarat, India, Ahad, 16 Juli 2023 (Sumber: Instagram @smindrawati)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan peranan ekonomi digital dalam perekonomian bisa menciptakan kesetaraan demokratisasi. Karena, kata dia, berbagai informasi bisa diakses oleh siapa saja dan di mana saja.

Exclucivity (eksklusivitas) menjadi berkurang,” ujar di acara Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023.

Namun, Sri Mulyani melanjutkan ekonomi digital juga menciptakan ketidaksetaraan karena adanya kesenjangan digital. Jika bicara Indonesia, banyak yang selalu membuat perbedaan antara Jakarta yang terkoneksi dengan sangat baik, termasuk kecepatan internetnya. Namun, kata dia, Indonesia tidak hanya Jakarta atau Pulau Jawa.

Hal itu menimbulkan teknologi digital justru menciptakan kesenjangan baru. Sehingga membutuhkan invetasi di bidang infrastruktur. Soal infrastruktur, kata Sri Mulyani, selama pandemi Covid-19, kementeriannya memberikan anggaran tambahan untuk Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membangun satelit, fibel optik, Base Transceiver Station (BTS), dan lainnya.

Selain itu, Sri Mulyani menjelaskan ekonomi digital juga akan menimbulkan lapangan kerja lama hilang, tapi memunculkan lapangan kerja baru. “Sama seperti climate change (perubahan iklim), a new job akan created, old job (pekerjaan baru akan tercipta, pekerjaan lama) akan hilang,” tutur Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Itu menjadi alasan di forum G20, India pembahasan mengenai re-skilling (pelatihan ulang) dibahas. Karena pasar tenaga kerja tidak bisa mengikuti perkembangannya. “Training dan re-training itu menjadi sesuatu yang emas,” ucap Sri Mulyani.

Dia pun mencontohkan program Kartu Prakerja yang merupakan salah satu bentuk terobosan Indonesia untuk menjembatani para pekerja. Sri Mulyani mengakui memang program tersebut belum sempurna, tapi itu adalah upaya yang dilakukan untuk menghadapi distrupsi di pasar tenaga kerja.

Bendahara negara juga mengatakan ekonomi digital bisa menimbulkan financial benefit (keuntungan finansial), tapi juga bisa mengakibatkan financial disaster (bencana finansial). Keuntungannya, semua orang bisa mendapatkan akses jika memiliki ide yang bagus dan menggunakannya dengan baik. Sedangkan financial disaster seperti munculnya pinjaman online ilegal.

Dari sisi pembeli ada keuntungan, tapi juga bisa menjadi hedonisme yang tidak perlu. Itu semua, Sri Mulyani berujar, adalah sisi baik dan sisi buruk dari risiko dalam ekonomi digital. Semua menyadari dan bisa dipastikan tidak ada negara yang sudah benar-benar mengenai bagaimana mengelolanya, mengaturnya, membuat kebijakan yang berjalan.

“Makanya muncul kata-kata, kami kayaknya ada di kotak mainan dulu. Karena kita nggak ngerti persis. Saya akan kagum kalau ada orang yang kayaknya merasa ngerti banget tentang hal ini,” tutur Sri Mulyani.

Sehingga, pemerintah pun untuk memformulasikan regulasi dan kebijakan akan terus berpikir dan menyesuaikan, serta membuka pola pikir untuk melihat perkembangan. Menurut Sri Mulyani, sektor informasi dan komunikasi adalah sektor yang terus bekerja bahkan selama pandemi Covid-19 pada era digital.

“Sehingga kami mampu menciptakan apa yang disebut reducing digital divide (mengurangi kesenjangan digital),” kata Sri Mulyani. “Karena Indonesia besar banget pasti tidak mudah dan kita kepulauan beda dengan daratan seperti Amerika yang ini juga menambah komplikasi dan tantangan.”

Pilihan Editor: Menkop Teten Sebut Pajak UMKM 0,5 Persen Masih Berlaku: untuk Stimulus Pertumbuhan Ekonomi

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

8 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

12 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

12 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

3 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya