BPS Sebut 3 Komoditas ini yang Paling Berkontribusi pada Inflasi

Senin, 6 November 2023 14:09 WIB

Pedagang tengah mensortir cabai di Pasar Senen, Jakarta, Jumat 9 Juni 2023. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan atau Kemendag Isy Karim mengungkapkan sejumlah harga bahan pokok mulai naik menjelang Hari Raya Idul Adha 2023, harga cabai merah keriting naik 9,47 persen menjadi Rp 39.300 per kilogram dan cabai merah besar naik 8,38 persen menjadi Rp 40.100 per kilogram. Cabai rawit merah juga ikut naik 8,25 persen menjadi Rp 44.600 per kilogram. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan tiga komoditas yang memiliki andil paling besar terhadap inflasi Indonesia periode November 2023 ini.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan komoditas tersebut adalah cabai rawit, cabai merah, dan gula.

"Semua kota yang mengalami perubahan indeks IPH (perkembangan harga) tertinggi di Sumatera dan Jawa dikontribusikan oleh kenaikan cabai rawit dan cabai merah," kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di kantor Kementerian Dalam Negeri, Senin, 6 November 2023.

Ia menyebutkan perkembangan komoditas yang mempengaruhi IPH, yaitu cabai merah di 335 kabupaten dan kota. Sedangkan untuk cabai rawit terjadi di 312 kabupaten dan kota, dan gula pasir di 289 kabupaten dan kota.

Berdasarkan catatan BPS, hampir semua kabupaten dan kota mengalami kenaikan cabai merah dan cabai rawit. Sementara di luar Jawa dan Sumatera beberapa komoditas yang mempengaruhi inflasi yaitu komoditas beras, cabai merah, dan cabai rawit.

Advertising
Advertising

Ia menyebutkan ada 10 kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan IPH tertinggi. Jombang adalah wilayah yang mengalami perubahan IPH tertinggi yaitu 7,44 persen.

Disusul Boalemo 5,98 persen, Sarolangun 5,30 persen, Lombok Barat 5,11 persen, Banyuasin 5,09 persen, Pagar Alam 4,71 persen, Lampung Tengah 4,59 persen, Bangka Barat 4,43 persen, Lombok Timur 4,38 persen, dan Pringsewu 4,32 persen.

Sementara itu, harga cabai merah terpantau terus meroket. Amel mengatakan jumlah kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan cabai merah sebanyak 335. Adapun harga rata-rata cabai merah secara nasional mencapai Rp 53.908 per kilogram pada pekan pertama November.

Berdasarkan catatan BPS, perkembangan harga cabai rawit pun terus meningkat sampai pekan pertama november, yakni mencapai Rp 70.272 per kilohtam. Amalia menyebutkan terdapat 312 Kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit.

Komoditas gula pasir yang juga berkontribusi terhadap inflasi di Indonesia. Menurut Amalia, hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda penurunan harga gula pasir. Adapun harga rata-rata gula pasir saat ini Rp 16.386 per kilogram. Menurutnya, harga gula pasir tahun ini pun lebih tinggi dibandingkan 2022 lalu.

Terakhir, komoditas beras yang masih memiliki andil besar terhadap inflasi di Tanah Air. Amalia menyebutkan harga beras mulai mendaftar atau tidak meroket seperti beberapa pekan sebelumnya. Tetapi, menurut dia, kini sudah terlihat tanda-tanda penurunan harga komoditas ini.

Pilihan Editor: BPS: Jumlah Pengangguran Turun, tapi Lebih Tinggi Ketimbang sebelum Pandemi

Berita terkait

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

2 jam lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

3 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

6 jam lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

17 jam lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

5 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

6 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

7 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

7 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

7 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

7 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya