Amran Sulaiman Janji Lanjutkan Seluruh Proyek Food Estate: Ini Masalah Perut dan..

Kamis, 2 November 2023 17:06 WIB

Lahan lumbung pangan (food estate) di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang terbengkalai menjadi semak belukar, Kamis, 26 Januari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan akan melanjutkan megaproyek lumbung pangan atau food estate. Amran mengatakan jajarannya akan turun memeriksa seluruh food estate yang berada di bawah Kementerian Pertanian.

"Semua yang sudah ada akan kita lanjutkan. Kita turun dulu, lihat. Yang jelas itu baik, itu masa depan bangsa," ujar Amran saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis, 2 November 2023.

Dia mengatakan program ini penting karena masalah pangan identik dengan ketahanan negara. Terlebih, kata dia, saat ini di dunia sedang terjadi krisis dan Indonesia sudah mulai merasakan dampaknya.

Kondisi krisis pangan ini terlihat dari adanya beberapa negara yang menghentikan ekspor pangannya. Hal itu, kata Amran, karena masing-masing negara kini cenderung melindungi pasokan pangannya di dalam negeri. Sehingga, Indonesia sebagai pengimpor pangan terkena imbasnya.

"Ini masalah perut dan kepentingan bersama. Hati-hati, pangan ini adalah sangat strategis," ucapnya.

Advertising
Advertising

Kendati demikian, ia menggarisbawahi proyek ini membutuhkan waktu sampai berhasil. Khususnya dalam proses penyesuaian kondisi keasaman tanah. Dia memperkirakan penyesuaian kondisi tanah ini memerlukan sekitar 1 sampai 2 tahun.

Adapun Kementerian Pertanian bakal mengalokasikan anggaran Rp 421 miliar untuk megaproyek food estate. Sebelumnya, mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dana tersebut akan disalurkan di 6 Provinsi, 50 Kabupaten, di antaranya di kawasan Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, dan Jawa.

Selanjutnya: "Food estate yang sudah eksisting ini..."

<!--more-->

"Food estate yang sudah eksisting ini bisa di-booster, yang tadinya indeks pertanaman cuma 1 kali, satu tahun bisa ditanami bisa tidak itu dimaksimalkan," kata Syahrul saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Agustus 2023.

Selain intensifikasi, Syahrul mengatakan kemungkinan juga melakukan ekstensifikasi lahan di lahan food estate yang ada.

Namun megaproyek lumbung pangan ini juga menuai banyak kritik. Teranyar, bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar, misalnya, mengatakan pemerintah seharusnya lebih fokus untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian milik rakyat ketimbang mencari solusi melalui proyek lumbung pangan atau food estate.

Greenpeace Indonesia juga telah menemukan sejumlah kegagalan proyek food estate di hutan, lahan gambut, dan di wilayah adat di Kalimantan Tengah. Juru Kampanye Hutan Greenpeace, Arie Rompas mengatakan setengah dari luas lahan 31.719 hektare itu sudah dicakup berbagai izin penggunaan lahan pribadi maupun fasilitas umum.

Lahan food estate itu mencakup lahan permukiman Desa Tampelas, Tewai Baru, Sepang Kota, dan Pematang Limau, di Kecamatan Sepang, Gunung Mas. Pematokan lahan itu, menurut laporan Greenpeace, menimbulkan gesekan antara pemerintah dan masyarakat adat Dayak.

Pilihan Editor: Jokowi akan Teruskan Proyek Food Estate Merauke Papua

Berita terkait

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

2 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

2 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaanya di Bidang Legislatif

3 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaanya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

4 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

5 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

6 jam lalu

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

Selain menargetkan upacara HUT Kemerdekaan di IKN, Jokowi berencana mulai berkantor di ibu kota baru mulai Juli mandating

Baca Selengkapnya

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

7 jam lalu

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

8 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

8 jam lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya