Bos ITDC Akui KEK Mandalika Belum Berdampak Signifikan: Nusa Dua Itu 50 Tahun Baru Seperti Sekarang

Kamis, 2 November 2023 09:32 WIB

Foto udara landmark Kuta Lane Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, NTB, Sabtu 5 Agustus 2023. Kuta Lane adalah koridor penghubung Bazaar Mandalika dengan Kuta Beach Park (KBP) untuk memfasilitasi alur aktivitas pejalan kaki yang dilengkapi artwork space, taman bermain anak-anak yang ramah keluarga, spot foto ikonik yang memukau serta panggung yang siap menjadi tempat pertunjukan seni budaya yang menarik.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Ari Respati merespons kritik mengenai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika atau KEK Mandalika yang belum terlalu berdampak bagi perekonomian masyarakat sekitar. Bahkan, ada yang menyebut perputaran uangnya hanya muncul saat ada gelaran besar dihelat beberapa waktu lalu di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), seperti Moto Grand Pix atau MotoGP.

Ari tak menampik hal itu. Dia mengakui bahwa KEK Mandalika belum membawa dampak yang signifikan. “Jadi begini. MotoGP itu sirkuitnya cuma 38 hektare, sedangkan kawasan kita 1.175 hektare, ya tentu belum berdampak,” ujar dia di Kantor InJourney, Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, pada Rabu, 1 November 2023.

Meski begitu, kata Ari, hingga kini ITDC terus bekerja keras. Bahkan, diupayakan, kalau bisa sepekan sekali investor datang untuk menandatangani kerja sama pengembangan KEK Mandalika.

Ia pun tetap optimistis kawasan itu akan bisa berdampak positif luas ke masyarakat. “Karena kita pengalaman membangun Nusa Dua. Itu kan 50 tahun, dari tahun 1973, baru seperti sekarang jadi dan membawa dampak,” ucap Ari.

Walau KEK Mandalika baru dikembangkan 38 hektare, menurut dia, tetap memberi dampak meskipun masih belum sesuai harapan. Dalam pengembangan kawasan, Ari menjelaskan, memang butuh kesabaran dan konsistensi kinerja ke depan hingga akhirnya investor bisa masuk. “Ke depan ya tentunya akan membawa banyak sekali investor-investor untuk masuk,” tutur dia.

Advertising
Advertising

ITDC juga baru meneken kerja sama bersama 7 investor yakni PT Arena Pacu Nusantara; PT ARCS House; PT Istana Putri Mandalika; PT Ecomarine Indo Putra; PT Anjasmoro Sukses Mandiri; dan PT Star Motorsport Indonesia (Porsche) dan PT Nora Jelajah Indonesia. Nilai total investasinya Rp 1,5 triliun.

Lebih rinci, melalui kerja sama tersebut PT Arena Pacu Nusantara akan membangun Arena The Horsetainment Estate/ Pacuan Kuda. Kemudian dengan PT ARCS House akan membangun Hotel Jambuluwuk; lalu bersama PT Istana Putri Mandalika membangun Hotel Novotel. Dengan PT Ecomarine Indo Putra bersama anak usaha ITDC kerja sama pertama untuk mengembangkan ITDC Nusantara Properti, dan kedua membangun Circuit Café.

Sementara, tiga perusahaan yang sebelumnya sudah menandatangi kerja sama yakni PT Anjasmoro Sukses Mandiri mengenai pembangunan hotel dan komersialisasi; PT Star Motorsport Indonesia (Porsche) untuk Mandalika Circuit Experience; dan PT Nora Jelajah Indonesia untuk Mandalika Racing Experience.

Selanjutnya: “Ukuran pancuan kuda itu lebih besar dari ..."

<!--more-->

“Ukuran pancuan kuda itu lebih besar dari sirkuit. Jadi harapan saya tahun depan oh ternyata di Mandalika itu bukan hanya sirkuit,” ucap Ari.

Sebelumnya, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan ekonomi di Mandalika hidup hanya saat satu acara yakni MotoGP. Tahun ini gelaran balap motor internasional itu digelar pada 13 – 15 Oktober 2023 lalu.

“Jadi saya rasa sekarang pembahasannya bukan lagi seberapa besar dampak dari ekonomi yang dihasilkan dari MotoGP tapi keberlangsungan dari perekonomian setelah event MotoGP ini selesai,” ujar dia melalui pesan suara pada Jumat, 6 Oktober 2023.

Menurut Andry, hal itu terjadi karena beberapa persoalan. Dia melihat pengembangan ekosistem di KEK Mandalika masih belum cukup masif, khususnya pariwisara. Termasuk infrastruktur ringan dan berat juga belum masif pengembangannya. Ditambah lagi dari sisi sumber daya manusia juga masih belum cukup melek wisata.

Jadi, Andry berujar, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan pemerintah. “Kita fokusnya memang sebetulnya bukan di MotoGP-nya tapi setelah MotoGP itu sendiri KEK Mandalika itu akan seperti apa?” kata Andry.

Dia juga mengatakan pengelola Sirkuit Mandalika ITDC—bagian dari InJourney, holding BUMN industri aviasi dan pariwisata— merasakan adanya masalah tersebut. Karena MotoGP masih belum memberikan dorongan terhadap pengembangan pariwisata itu sendiri.

Bahkan perusahaan pelat merah itu juga terlilit utang Rp 4,6 triliun. Sehingga Andry berharap pendapatan dari Sirkuit Mandalika itu sendiri termasuk dari kewajiban pembayaran jangka panjang dan jangka pendeknya itu dapat segera terselesaikan. “Dengan event yang rutin diselenggarakan,” tutur Andry.

Pilihan Editor: ITDC dan 7 Investor Teken Kerja Sama untuk Investasi di KEK Mandalika, Nilainya Rp 1,5 Triliun

Berita terkait

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

16 jam lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

1 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah World Water Forum, Bakal Ada Pawai Budaya

1 hari lalu

Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah World Water Forum, Bakal Ada Pawai Budaya

World Water Forum akan dilangsungkan di dua venue di Nusa Dua Bali, The Westin Resort Nusa Dua dan Bali Nusa Dua Convention Center.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

1 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

3 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

4 hari lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

6 hari lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

6 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

7 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya