TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir optimistis BUMN kesehatan bisa mengambil ceruk pasar sebanyak 15 hingga 20 persen di masa mendatang.

Holding BUMN Kesehatan itu terdiri dari Biofarma, Indofarma, dan Kimia Farma yang bertanggung jawab mewujudkan kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional. Erick menyebut, BUMN sektor kesehatan terus memperkuat konsolidasi setelah disatukan dalam satu holding.

"Saya sudah targetkan untuk lima tahun ke depan, industri kesehatan BUMN bisa ambil ceruk pasar 15 persen-20 persen," ujar Erick Thohir dalam keterangan resminya pada Rabu, 25 Oktober 2023.

Dia yakin target tersebut mampu terealisasi lantaran perusahaan-perusahaan negara itu memiliki sumber daya lengkap dalam sektor kesehatan. "Baik dari aspek logistik, klinik, obat, hingga vitamin," tutur Erick Thohir.

Selain itu, dia menyampaikan penguatan BUMN sektor kesehatan itu juga menjadi kesigapan pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya pandemi di masa mendatang.

"Pandemi adalah momok yang harus dihadapi dengan persiapan matang dan sigap dalam menghadapi tantangan di sektor kesehatan, bahkan juga ekonomi dan moneter yang menyertainya," ujar Erick.

Atas dasar itu, Erick menyebut pihaknya berupaya memperkuat BUMN pendukung sektor usaha mikro hingga kecil. Pada 2021 lalu, dia membentuk holding BUMN ultra mikro yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA

Pilihan Editor: Erick Thohir Sebut 90 Persen Proyek Strategis BUMN Rampung, Sisanya Sebelum Pemerintahan Jokowi Berakhir