Kemenkeu Sebut Defisit APBN Tak Melebar Meskipun Rupiah Melemah, Penjelasannya?

Selasa, 24 Oktober 2023 20:13 WIB

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu saat ditemui di Plataran, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) mengatakan defisit APBN atau anggaran pendapatan dan belanja negara tidak akan melebar, meskipun rupiah hampir mendekati Rp 16 ribu per dolar Amerika Serikat, harga minyak dunia bergejolak. Alasannya, berbagai bantuan disiapkan pemerintah dalam paket kebijakan ekonomi.

"Enggak akan melebar, defisit akan lebih rendah dari 2,3 persen," kata Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu di Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 24 Oktober 2023.

Febrio menuturkan, pemerintah mengumumkan outlook defisit 2,3 persen pada Juni 2023. Menurut dia, ini lebih rendah dari asumsi APBN 2023 yang tadinya 2,85 persen.

"Saat ini begitu kita lihat perkembangan penerimaan, perkembangan belanja untuk K/L (kementerian/lembaga) maupun non-K/L, kita masiih lihat arah defisitnya ke bawah 2,3 persen," tutur dia.

Menurut Febrio, masih ada ruang untuk bermanuver agar APBN bisa berperan sebagai shock absorber. Dia menyebut, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah mengumumkan akan ada kebijakan untuk menjaga daya beli dan mendorong perekonomian tetap tumbuh.

Advertising
Advertising

Bantuan langsung tunai atau BLT El Nino

<!--more-->

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ada sejumlah bantuan yang tengah digodok dalam paket kebijakan ekonomi dan akan diberikan mulai akhir tahun.

Ketiganya adalah bantuan langsung tunai atau BLT El Nino, perpanjangan bantuan sosial atau Bansos beras, dan insentif pajak untuk rumah di bawah Rp 2 miliar.

"PMK (Peraturan Menteri Keuangan)-nya sedang disiapkan akhir tahun ini. Kalau PMK siap langsung berlaku," kata Airlangga dalam acara yang sama.

Sebagai informasi, mengutip data RTI Business pada 18.40, rupiah berada di level Rp 15.856 per dolar AS. Ini berarti rupiah melemah 0,58 persen terhadap dolar AS.

Sementara harga minyak naik pada awal perdagangan hari ini. Minyak mentah berjangka Brent naik 0,8 persen ke posisi 90,53 dolar AS per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,8 persen menjadi 86,2 dolar AS per barel.

AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA

Pilihan editor: Kemenkeu Sebut Harga Beras Jadi Masalah Global, Pemerintah Bakal Beri Bantuan?

Berita terkait

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

21 jam lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

1 hari lalu

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu kembali terseret kasus saat menangani barang impor masyarakat. Berikut beberapa kasus viral tersebut.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

1 hari lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

2 hari lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya