Sri Mulyani Lapor ke Jokowi soal Kondisi Ekonomi Dunia: Tantangannya Makin Pelik

Selasa, 24 Oktober 2023 15:16 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan hasil pertemuan G20 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral serta pertemuan tahunan IMF-World Bank pekan lalu di Maroko kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Yang dilaporkan yakni mengenai perkembangan dan dinamika serta tantangan perekonomian global, serta kondisi perekonomian Indonesia dan sektor keuangan terkini.

Bendahara negara melaporkan pada Senin, 23 Oktober 2023. Kemudian momennya diunggah dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @smindrawati. Dia melaporkan hasil pertemuan itu bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa.

“Perekonomian dunia dihadapkan pada tantangan makin pelik,” cuit Sri Mulyani dalam unggahannya itu pada Selasa, 24 Oktober 2023.

Menurut Sri Mulyani selain perang Ukraina dan Rusia serta Palestina dan Israel, ditambah dengan kondisi geopolitik yang meruncing berdampak meluas ke perekonomian global. Di mana pertumbuhan ekonomi dunia melemah, harga komoditas dan pangan bergejolak, inflasi negara maju masih menekan, suku bunga negara di Amerika Serikat dan Eropa melonjak tinggi untuk jangka waktu panjang (higher for longer) dan indeks US Dollar yang menguat.

Hal itu, menurut Sri Mulyani, menimbulkan dampak sentimen pasar dan perubahan arus modal dan meningkatnya cost of fund dan premi resiko serta tekanan nilai tukar di hampir semua negara. "Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) terus menjadi instrumen andalan menjaga perekonomian dan rakyat dalam menghadapi berbagai guncangan dan perubahan tersebut," ucap dia.

Advertising
Advertising

Koordinasi kebijakan makro, fiskal, dan moneter serta kebijakan keuangan makin dipererat dan diharmoniskan. Serta sinkron dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan serta pemerataan. "Tantangan global harus disikapi dengan kewaspadaan tinggi, fokus merumuskan langkah antisipatif dan responsif," kata Sri Mulyani.

Pilihan Editor: Sri Mulyani Siapkan Paket Kebijakan Agar Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen: Terutama untuk Jaga Daya Beli..

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

3 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

4 jam lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

4 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

5 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut belum Terima Permohonan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

5 jam lalu

OJK Sebut belum Terima Permohonan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan belum menerima permohonan merger BTN Syariah dan Bank Muamalat.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR

6 jam lalu

OJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR

OJK mengungkap alasan yang menyebabkan angka kredit macet yang tinggi pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Empat Kebijakan Strategis POJK Baru tentang BPR dan BPRS

6 jam lalu

OJK Ungkap Empat Kebijakan Strategis POJK Baru tentang BPR dan BPRS

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK ungkap kebijakan strategis POJK baru tentang BPR dan BPRS.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

6 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

7 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

7 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya