Percepat Pendanaan Hijau, PLN dan Lembaga Penjamin Investasi Cina Teken MoU

Sabtu, 21 Oktober 2023 08:28 WIB

Penandatanganan kerja sama PLN bersama dua perusahaan besar energi bersih asal China di Indonesia pada Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing, China. ANTARA/HO-Humas PLN

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan lembaga pembiayaan dan penjaminan investasi asal Cina, Sinosure, untuk mempercepat akses pendanaan hijau.

PLN dan Sinosure melanjutkan peluang kerja sama untuk penjaminan pembiayaan transisi energi. Sehingga diharapkan PLN mendapatkan pendampingan dari Sinosure untuk perencanaan program transisi energi yang bisa mendorong pertumbuhan investasi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan adalah lokomotif transisi energi di Indonesia. PLN memiliki sumber daya alam melimpah, tapi tersebar di seluruh kepulauan. Ini membuat tantangan pelaksanaan transisi energi butuh dukungan pendanaan yang tidak sedikit.

"Kami bergerak cepat untuk bisa menyelesaikan mismatch antara sumber energi dengan pusat demand lewat pembangunan super grid dan green enabling transmission line," ujar Darmawan dalam keterangan resminya Jumat, 20 Oktober 2023.

Dia menuturkan, pengembangan dua infrastruktur penting ini membutuhkan dukungan pembiayaan yang besar. Namun, dia menyebut, hal ini tak menyurutkan langkah PLN memasang target agresif dalam bauran energi di mana pada 2040 porsi pembangkit energi baru terbarukan atau EBT mencapai 75 persen dan 25 persen dari gas alam.

Advertising
Advertising

Menurut Darmawan, cara ini membuat PLN dapat memperluas target transisi energinya. Ini juga bisa menjaga operasi dan keuangan perseroan tetap kuat.

"Sehubungan dengan itu, Sinosure mengambil langkah besar untuk memberikan dukungan kepada PLN. Dukungan Sinosure ini, memberikan harapan besar bagi transisi energi di Indonesia," ucap Darmawan.

Vice Chairman President Sinosure Sheng Hetai mengatakan Indonesia adalah pusat investasi yang menjanjikan saat ini. Langkah Indonesia dalam pengembangan proyek pembangkit listrik dari energi bersih menjadi salah satu peluang besar.

"Kami sudah mengalokasikan sekitar US$ 150 miliar untuk pembiayaan energi bersih di 15 negara, salah satunya di Indonesia merupakan negara yang menjadi prioritas dukungan pendanaan kami," kata Sheng Hetai dalam keterangan yang sama.

Pilihan Editor: Pastikan Program Rice Cooker Gratis Tetap Berjalan, Menteri ESDM: Apa Bakal Elpiji Terus?

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Menghitung Cadangan Migas Kita, Menteri ESDM Optimistis Masih Berperan Hingga 2060

1 hari lalu

Menghitung Cadangan Migas Kita, Menteri ESDM Optimistis Masih Berperan Hingga 2060

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan bahwa sektor migas masih berperan penting, meskipun dunia berkomitmen untuk melakukan transisi energi bersih,

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

2 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Masalah UTBK 2024 Gelombang Kedua, dari Listrik Mati sampai Soal Dianulir

2 hari lalu

Masalah UTBK 2024 Gelombang Kedua, dari Listrik Mati sampai Soal Dianulir

Jumlah pendaftar UTBK pada 14 Mei 2024 sebanyak 50.970 orang.

Baca Selengkapnya