Jokowi Sambut Proposal Preferential Trade Agreement dari Sri Lanka

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 17 Oktober 2023 19:01 WIB

Presiden Joko Widodo membuka Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu 11 Oktober 2023. ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT AIS 2023/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambut keinginan Sri Lanka untuk membentuk perjanjian perdagangan preferensi atau preferential trade agreement (PTA) dengan Indonesia. Penjajakan PTA di antara Indonesia dan Sri Lanka ini terjadi saat Jokowi melaksanakan pertemuan bilateral dengan Presiden Ranil Wickremesinghe pada Selasa, Oktober 2023 di China World Hotel, Beijing.

Berdasarkan data yang dikutip Biro Pers Istana, volume perdagangan Indonesia-Sri Lanka turun 27,5 persen pada 2022. “Sehingga dibutuhkan upaya bersama untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara,” tulis keterangan tertulis Sekretariat Presiden tanpa memberikan keterangan detail.

PTA merupakan blok perdagangan yang memberikan akses istimewa terhadap produk tertentu dari negara peserta. Hal ini dilakukan dengan mengurangi tarif namun tidak dengan menghapuskannya sepenuhnya. Ini adalah tahap pertama integrasi ekonomi.

Dalam pertemuan yang sama dengan Ranil, Jokowi meminta Sri Lanka untuk mencabut kebijakan larangan impor minyak sawit Indonesia. Ia mengatakan minyak sawit merupakan komoditas unggulan Indonesia yang diproduksi dengan memperhatikan standar lingkungan.

“Saya usul kita bentuk mekanisme khusus untuk membuka kembali akses pasar minyak sawit Indonesia di Sri Lanka,” katan Jokowi dikutip keterangan tertulis Biro Pers Istana.

Advertising
Advertising

Sri Lanka melarang impor sawit termasuk dari Indonesia pada April 2021. Presiden Sri Lanka saat itu, Gotabaya Rajapaksa mengatakan keputusan larangan impor minyak sawit diberlakukan agar membuat negara tersebut bebas dari perkebunan kelapa sawit dan konsumsi minyak sawit.

Selain itu, Jokowi menyampaikan soal peluang Badan Usaha Milik Negara RI kepada Ranil terutama di bidang pengadaan gerbong kereta api dan pencetakan paspor elektronik Sri Lanka. Turut dibahas juga kerja sama ekonomi biru.

Presiden Jokowi melakukan kunjungan selama dua hari ke Cina pada 17 - 18 Oktober 2023. Setelah bertemu dengan sejumlah para investor di Cina kemarin, Jokowi juga dijadwalkan bertemu Presiden Xi Jinping pada hari ini.

Pada Selasa pagi, 17 Oktober 2023, Jokowi melaksanakan pertemuan bilateral dengan Li Qiang di Diaoyutai State House, Beijing, pada Selasa, 17 Oktober 2023. Dalam pertemuan itu, presiden mengapresiasi kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia-Cina yang berkembang sangat baik dalam 10 tahun terakhir.

Pilihan Editor: Kereta Argo Wilis dan Argo Semeru Kecelakaan, PT KAI Minta Maaf




Berita terkait

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

3 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

4 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

4 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

9 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

9 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

10 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

10 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

17 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

18 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya