Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Selasa, 17 Oktober 2023 11:00 WIB

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Inflasi adalah kenaikan harga suatu barang atau jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kata inflasi ini sering kita temukan dalam istilah-istilah ekonomi dan menyangkut stabilitas ekonomi.

Inflasi ini memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan harga barang-barang di pasar yang Anda butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Inflasi ini juga akan berpengaruh kepada para pengusaha karena berkaitan dengan operasional perusahaan.

Terjadinya inflasi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti konsumsi masyarakat yang meningkat, kelebihan likuiditas di pasar sehingga memicu konsumsi atau bahkan spekulasi akibatnya distribusi barang tidak lancar.

Lalu, apa yang disebut sebagai inflasi? Apa saja jenis inflasi dan penyebabnya? Simak selengkapnya sebagai berikut.

Pengertian Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Advertising
Advertising

Inflasi ini menjadi indikator dalam melihat tingkat perubahan apabila terjadi proses kenaikan harga yang berlangsung secara terus menerus dan saling berpengaruh.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, inflasi ini terjadi karena beredarnya sejumlah uang yang terjadi dalam suatu lingkup masyarakat.

Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi merupakan kemerosotan nilai uang karena banyaknya dan cepatnya uang beredar, sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang dan jasa.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi merupakan suatu keadaan perekonomian negara yang mana ada kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa dalam jangka waktu yang panjang, sehingga menyebabkan ketidak seimbangan arus uang dan barang.

Jenis Inflasi

Ada beberapa jenis inflasi berdasarkan dampaknya. Berikut adalah jenis-jenis inflasi dirangkum dari beberapa sumber.

1. Inflasi Berdasarkan Dampak Ekonomi

Berdasarkan dampak ekonomi, maka inflasi bisa dibagi menjadi 4, yakni sebagai berikut.

  • Inflasi Ringan: merupakan jenis inflasi yang mudah dikendalikan dan belum mengganggu dan mempengaruhi perekonomian suatu negara. Biasanya kenaikan harga barang atau jasa dibawah 10% per tahun masih bisa dikendalikan dan termasuk dalam inflasi ringan.
  • Inflasi Sedang : merupakan inflasi yang bisa saja menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap. Akan tetapi inflasi jenis ini belum membahayakan aktivitas perekonomian negara. Biasanya inflasi sedang kenaikan harga barang dan jasanya berkisar 10%-30% per tahun.
  • Inflasi Berat : merupakan jenis inflasi yang bisa menyebabkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Kenaikan harga inflasi jenis ini adalah berkisar 30%-100% per tahun.
  • Inflasi Sangat Berat : jenis inflasi ini telah mengacaukan perekonomian suatu negara. Akan sangat sulit dikendalikan meskipun adanya kebijakan moneter dan fisikal. Inflasi jenis ini berkisar antara 100% ke atas per tahun.

2. Inflasi Berdasarkan Sumber

  • Inflasi dari Luar Negeri: merupakan inflasi yang disebabkan karena harga barang-barang impor atau barang yang berasal dari luar negeri semakin mahal karena adanya kenaikan harga dari negara sumber barang diproduksi.
  • Inflasi dari Domestik: merupakan inflasi yang berasal dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

3. Inflasi Berdasarkan Penyebab

  • Cost push inflation: merupakan inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang naik.
  • Demand pull inflation: merupakan inflasi yang terjadi karena permintaan barang atau jasa lebih tinggi daripada ketersediaan barang.
  • Bottle neck inflation: merupakan inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor permintaan.

Penyebab Inflasi

Dirangkum dari beberapa sumber, terdapat beberapa penyebab inflasi sebagai berikut.

1. Adanya Tekanan dari Sisi Penawaran

Inflasi bisa terjadi karena adanya tekanan dari sisi penawaran atau peningkatan biaya produksi yang dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut.

  • Inflasi luar negeri: dengan adanya inflasi di pasar global bisa berdampak pada harga impor barang.
  • Depresiasi nilai tukar: jika mata uang negara mengalami depresiasi terhadap mata uang asing, maka harga impor akan naik, sehingga membuat biaya produksi naik dan mendorong inflasi.
  • Peningkatan harga komoditas diatur pemerintah: apabila pemerintah mengatur harga komoditas barang, maka kenaikan tersebut bisa meningkatkan biaya produksi.

2. Ekspektasi Inflasi

Penyebab inflasi selanjutnya adalah ekspektasi inflasi, hal ini karena faktor yang dipengaruhi oleh persepsi dan harapan masyarakat hingga pelaku ekonomi terhadap tingkat inflasi masa depan.

Hal ini juga bisa mempengaruhi keputusan investor, konsumen dan pelaku ekonomi lain. Terdapat dua jenis ekspektasi inflasi, yakni inflasi adaptif dan inflasi forward-looking.

3. Adanya Tekanan dari Sisi Permintaan

Inflasi juga bisa disebabkan oleh tekanan dari sisi permintaan atau meningkatnya permintaan barang dan jasa terhadap kesediaannya. Kondisi ini bisa digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya.

KHOLIS KURNIA WATI

Pilihan Editor: Presiden Jokowi Sindir ASN yang Lebih Utamakan SPJ Ketimbang Urus Inflasi

Berita terkait

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

6 jam lalu

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

RUPS Tahunan Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR pada Rabu menyepakati pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

6 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

2 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

3 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

3 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

4 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya