Awal Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diserahkan ke Cina, Ini Alasan Bos KCIC

Kamis, 14 September 2023 07:50 WIB

Rangkaian kereta cepat yang membawa rombongan Presiden Jokowi di Stasiun kereta cepat Jakarta Bandung di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu, 13 September 2023. Presiden Jokowi naik KCJB dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang dilanjut ke Stasiun Bandung menggunakan kereta feeder. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiana Slamet Riyadi alias Edo mengatakan di awal operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan diserahkan kepada pihak Cina yakni China Railway Engineering Corporation. Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu itu merupakan bagian dari konsorsium operasional dan perawatan (Operation and Maintenance Consortium/ OMC).

Menurut Edo, hal itu dilakukan karena sepur kilat itu dipasang teknologi yang baru bagi Indonesia dan 100 persen dari Cina. “Jadi wajar kalau kita pertama kalinya menyerahkan itu kepada pihak China Railway,” ujar dia di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Rabu, 13 September 2023.

Namun, dia melanjutkan, secara bertahap selama 1-2 tahun KCIC juga telah menyiapkan 1.100 orang pegawai yang sebagian sudah melakukan training dan magang. Nantinya, operasional dan perawatan akan satu banding satu antara Indonesia dan Cina.

Pegawai yang disiapkan itu juga sebagian besar dari pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) perbantuan. Pegawai yang sudah memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang perkretaapian yang benar-benar terseleksi. “Karena memang persyaratannya itu,” kata Edo.

Dia mencontohkan, untuk seorang masinis, harus pernah menjalankan kereta api dengan jarak 100 kilometer yang kemudian dididik untuk menjadi masinis kereta cepat. Sehingga, Edo menilai, penyeleksiannya sangat ketat, karena teknologi yang digunakan benar-benar baru.

Advertising
Advertising

“Kemudian sangat rigit regulasinya sehingga kita harus hati-hati,” ucap Edo.

Soal kepegawainya itu, sebelumnya Sekretaris PT KCIC Eva Chairunisa menjelaskan perusahaannya memang bekerja sama dengan PT KAI dan China Railway untuk kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan selama satu tahun. Menurut dia, China Railway memiliki pengalaman mengoperasikan jaringan kereta cepat di Cina sepanjang 40.000 kilometer, sementara PT KAI merupakan BUMN Perkeretapian di Indonesia.

Konsorsium bertugas menyediakan sekitar 852 tenaga kerja asing (TKA) berpengalaman dan memiliki sertifikat sebagai operator operasional dan pemeriharaan. Sementara PT KCIC menyiapkan 1.096 tenaga kerja indonesia (TKI) yang akan mendampingi para tenaga ahli dari Cina untuk dapat melaksanakan tugas peralihan kemampuan.

“Untuk dapat mengoperasikan dan melakukan perawatan sarana kereta cepat secara bertahap. Sehingga nantinya kegiatan operasi dan perawatan dilakukan sepenuhnya oleh TKI,” ujar Eva melalui pesan WhatsApp, pada Agustus lalu.

Selain itu, Eva melanjutkan, jumlah 1.096 TKI itu telah disiapkan melalui proses pelatihan dan mendapatkan sertifikat kelulusan. Saat ini sekitar 300 orang TKI telah melalui proses pendidikan Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun (PPI) dan siap melakukan proses sertifikasi.

Selanjutnya, mereka akan ditugaskan sebagai pendamping operator operasional dan pemeliharaan dari China Railway pada proses transfer knowledge. “Sementara 796 TKI lainnya saat ini akan melanjutkan proses pelatihan terkait High Speed Railway (HSR),” tutur Eva.


Alasan banyaknya TKA didatangkan

<!--more-->

Terkait banyaknya TKA yang didatangkan, Eva melanjutkan, hal itu karena ada perubahan strategi untuk percepatan transfer keahlian dan pengetahuan yang sudah diprogramkan. Rencana awal 1.096 orang TKI akan dikirim ke Cina mulai 2021 sehingga diharapkan dengan sumber daya tersebut KCIC dapat mengoperasikan sendiri Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Namun rencana itu terkendala adanya pandemi Covid-19, di mana pemerintah Cina tidak mengijinkan warga asing masuk negara mereka. Sehingga pelatihan HSR Training baru bisa dilakukan pada 2022 dan lokasi pelaksanaannya dipindah ke Madiun.

“Training HSR dilaksanakan di PPI Madiun bekerja sama dengan Universitas Perkeretaapian di Cina yakni Southwest Jiaotong University dan Tianjin Railway Vocational and Technical College,” ucap Eva.

TKI yang telah dan akan menjalani Training HSR itu juga diseleksi secara ketat dan diwajibkan memiliki pengalaman sebagai operator operasional dan pemeliharaan. Contohnya untuk masinis kereta cepat adalah orang-orang terpilih yang sebelumnya harus sudah memiliki catatan mengemudikan kereta sebanyak 10.000 jam.

“Karena menjadi masinis kereta api cepat memerlukan keahlian tertentu yang berbeda dari keahlian masinis kereta konvensional,” kata Eva.

Berita terkait

Jadwal Final Denmark Open 2024 Hari Ini: Cina Punya 5 Wakil, 1 Gelar Sudah Pasti Dibawa Pulang

6 jam lalu

Jadwal Final Denmark Open 2024 Hari Ini: Cina Punya 5 Wakil, 1 Gelar Sudah Pasti Dibawa Pulang

Pertandingan final Denmark Open 2024 pada hari ini, Minggu, 20 Oktober, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Cina: Palestina Perlu Perkuat Solidaritas setelah Kematian Yahya Sinwar

7 jam lalu

Cina: Palestina Perlu Perkuat Solidaritas setelah Kematian Yahya Sinwar

Militer Israel telah membunuh Yahya Sinwar yang dianggap sebagai dalang serangan 7 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Wapres Cina Jadi Tamu Asing Terakhir Presiden Jokowi, Apa yang Dibicarakan?

16 jam lalu

Wapres Cina Jadi Tamu Asing Terakhir Presiden Jokowi, Apa yang Dibicarakan?

Dalam dua hari terakhir masa jabatannya, Presiden Jokowi menjamu makan siang anggota kabinet dan menerima Wapres Cina.

Baca Selengkapnya

H-1 Lengser, Presiden Jokowi Terima Kunjungan Wapres Cina Han Zheng

19 jam lalu

H-1 Lengser, Presiden Jokowi Terima Kunjungan Wapres Cina Han Zheng

Presiden Jokowi menerima kunjungan Wakil Presiden Cina Han Zheng di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu malam.

Baca Selengkapnya

Daftar 32 Perusahaan Ubin Keramik Impor Asal Cina yang Terkena Bea Masuk Antidumping

1 hari lalu

Daftar 32 Perusahaan Ubin Keramik Impor Asal Cina yang Terkena Bea Masuk Antidumping

Pemerintah resmi menetapkan bea masuk antidumping (BMAD) ubin keramik impor kepada perusahaan-perusahaan asal Cina. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Tahun Beroperasi, Tiket Kereta Cepat Whoosh Terjual 5,8 Juta

2 hari lalu

Satu Tahun Beroperasi, Tiket Kereta Cepat Whoosh Terjual 5,8 Juta

Tepat setahun beroperasi, tiket kereta cepat atau Whoosh telah terjual 5,8 juta.

Baca Selengkapnya

Alasan Profesor Tsinghua University Stella Christie Mau Gabung di Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Alasan Profesor Tsinghua University Stella Christie Mau Gabung di Kabinet Prabowo

Profesor Tsinghua University, Stella Christie, juga mengikuti pembekalan di kediaman Prabowo di Hambalang, pada Kamis kemarin.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Ikut Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

2 hari lalu

Mengenal Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Ikut Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

Usai menemui Prabowo. Stella Christie mengenalkan dirinya sebagai seorang akademisi dan profesor di Tsinghua University, Cina.

Baca Selengkapnya

Akuarium di Cina Pamerkan Hiu Paus Replika, Pengunjung Kecewa

2 hari lalu

Akuarium di Cina Pamerkan Hiu Paus Replika, Pengunjung Kecewa

Hiu paus merupakan spesies yang terancam punah yang populasinya saat ini menurun. Akuarium di Cina ini membuat replikanya untuk menarik pengunjung.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 setelah Kalah dari Cina?

2 hari lalu

Bagaimana Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 setelah Kalah dari Cina?

Saat ini timnas Indonesia baru mengamankan 3 poin. Target aman lolos langsung ke Piala dunia adalah 12 poin.

Baca Selengkapnya