Cerita Karim, Kepala Desa Tuksongo Pemilik UMKM Pati Aren Borobudur yang Berdayakan Warga

Minggu, 3 September 2023 19:07 WIB

Karim, 33 tahun, menceritakan pekerjaan sebagai Kepala Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang memberdayakan masyarakat setempatnya untuk mengembangkan perekonomian pada Rabu, 30 Agustus 2023. Dia membuka toko yang menampung olahan hasil pertanian untuk dijual kepada wisawatan. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Magelang - Karim, 33 tahun, menceritakan pekerjaannya sebagai Kepala Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang memberdayakan masyarakat setempatnya untuk mengembangkan perekonomian. Dia menjadikan rumahnya sebagai toko yang mengumpulkan bahan-bahan olahan hasil pertanian dan perkebunan dari masyarakat di desanya.

“Ini tempat dari pribadi saya. Di sini saya dituakan sebagai kades (kepala desa). Semua biar berjalanlah, desa ya dipikirkan, bati (keuntungan) ya di sini juga saya pikirkan. Berkesinambungan,” ujar dia saat ditemui di rumahnya, pada Rabu, 30 Agustus 2023.

Di rumahnya, Karim memiliki toko usaha mikro kecil menengah (UMKM) bernama Pati Aren Borobudur yang menerima hasil olahan dari masyarakat untuk selanjutnya dijual kembali kepada wisatawan yang datang. Dia juga menjelaskan ada beberapa produk yang bisa dihasilkan masyarakat di desanya.

Salah satunya pohon aren di mana Desa Tuksono merupakan satu-satunya desa yang mengolah pohon aren secara turun temurun. Desa tersebut terletak kurang lebih satu kilometer dari Candi Borobudur, atau di sebelah selatannya.

Bahkan usaha milik Karim fokus pada olahan pohon aren yang merupakan warisan dari orang terdahulunya. Pohon aren yang dikelola ada dua macam yang bisa dikelola, seperti pohon yang masih produktif bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku gula aren.

Advertising
Advertising

Selain itu ada juga pohon aren yang sudah tak lagi produktif ditebang dan dimanfaatkan batangnya untuk diambil sarinya untuk dijadikan tepung aren. “Bahan baku mi lethek, ongol-ongol, cendol seperti itu,” kata dia.

Selain pohon aren, warga setempat juga saat musim kemarau menanam tembakau, bahan baku rokok. Toko milik Karim juga menerima daun tembakal yang dibelinya dari masyarakat. Di mana nantinya akan diolah dengan dicacah dan dikeringkan lalu dijual ke pabrik rokok.

Menurut Karim, semua produk yang dijual di tokonya itu langsung dibeli dari masyarakat setempat. Beberapa yang dijual adalah mi lethek, gula aren, dan beberapa produk kesenian seperti blangkon hingga busana adat surjan. “Di sini hanya lapakan,” ucap Karim.

Namun, Karim enggan menjelaskan omset dari penjualan di tokonya. Dia hanya mengatakan sejauh ini desanya cukup ramai didatangi wisawatan. “Alhamdulillah, pelan-pelan,” tutur dia.

Selanjutnya: Pengembangan paket wisata<!--more-->

Pengembangan paket wisata

Selain produk makanan, desanya juga menghadirkan paket wisata tersendiri yang juga melibatkan masyarakat setempat. Di beberapa desa sekitar Candi Borobudur termasuk Desa Tuksongo, memiliki daya tarik tersendiri. Seperti situs peninggalan zaman dulu bernama Situs Dipan, lebah madu, tempat pengolahan sampah (TPA), Galeri Mbah Mojo, ukir bambu, dan aren.

Di desa Karim, ada Lapangan Randualas yang dimanfaatkan sebagai tempat berfoto bersama wisatawan yang datang.“Bilamana foto di sini keluarnya bisa bayar seikhlasnya untuk pengembangan wisata,” kata Karim.

Selain itu, dia juga memanfaatkan masyarakat yang memiliki mobil klasik Volkswagen untuk disewakan wisatawan dan digunakan berkeliling Desa Tuksongo. Berdasarkan pantauan Tempo, mobil klasik itu memang terlihat hilir mudik di kawasan tersebut. Menariknya mobil tersebut dicat berwarna-warni.

Program paket wisata tersebut sudah berjalan, hanya saja belum terlalu ramai. Karena, kata dia, hal itu juga berjalan dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat setempat. Ke depan, Karim akan menyelesaikan pebangunan Balai Ekonomi Desa atau Balkondes yang baru.

Saat ini, dia berujar, Balkondes baru ada satu yakni hasil kerja sama desanya dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Balkondes tersebut menawarkan berbagai falisitas seperti tempat menginap (home stay), dan lainnya. Karena terkadang tidak menampung wisatawan, sehingga Karim berencana mendirikan yang baru. “Sering crowded,” ujar Karim.

Pilihan Editor: Tak Hanya Andalkan Destinasi, Sleman Garap UMKM Genjot Wisata Komplit

Berita terkait

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

8 jam lalu

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

Terdapat tiga aktivitas kegiatan, dua di antaranya adalah pelatihan literasi keuangan digital dan penanaman bibit tanaman.

Baca Selengkapnya

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

13 jam lalu

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

Warga Kampung Poncol, Kelurahan Babakan Kota Tangerang Selatan menyebut mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di wilayah ini kerap berkumpul.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

2 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

2 hari lalu

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berkomitmen untuk terus membersamai pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

2 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

3 hari lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

4 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

4 hari lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

5 hari lalu

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.

Baca Selengkapnya