Harga Gabah Tinggi hingga di Atas Rp 7.000 per Kg, Penggilingan Beras di Cirebon Berhenti Beroperasi

Kamis, 24 Agustus 2023 06:51 WIB

Petani menanam bibit padi di lahan persawahan desa Putukrejo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa, 27 Desember 2022. Penggilingan Jawa Timur pada awal Desember 2022 lalu juga menyatakan siap memasok beras ke Bulog sebanyak 42,1 ribu ton. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Cirebon - Tingginya harga gabah membuat penggilingan beras di Kabupaten Cirebon berhenti beroperasi. Para pemilik penggilingan beras kesulitan melanjutkan pekerjaannya karena modalnya yang terbatas, sementara harga gabah tinggi diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

“Sudah hampir dua bulan ini penggilingan beras saya tidak lagi beroperasi,” tutur Wagi, 56, pemilik penggilingan di Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Rabu, 23 Agustus 2023. Harga gabah yang tinggi menjadi penyebab Wagi memutuskan untuk menghentikan operasional penggilingan yang biasanya bisa menggiling hingga 50 ton gabah menjadi beras dalam sehari.

Wagi menjelaskan, saat menghentikan operasional penggilingannya, harga gabah sudah mencapai Rp 6.500 per kilogram. Sedangkan saat ini harga gabah yang baru dipanen sudah mencapai Rp 7 ribu per kilogram. “Kalau beli sudah di atas truk, harganya bisa Rp 7.200 perkilogram,” tutur Wagi.

Harga gabah saat ini sudah jauh di atas harga pembelian yang ditetapkan pemerintah. Karena memiliki modal terbatas, Wagi lalu memutuskan menghentikan sementara operasional penggilingannya.

Adapun harga pembelian pemerintah (HPP) harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan Rp 5.000 per kilogram dan GKP di tingkat penggilingan Rp 5.100 per kilogram. Sementara harga gabah kering giling atau GKG di tingkat penggilingan Rp 6.200 per kilogram dan GKG di gudang Bulog ditetapkan Rp 6.300 per kilogram. Sedangkan untuk beras HPP yang ditetapkan Rp 9.950 per kilogram.

Advertising
Advertising

Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar, membenarkan saat ini petani tengah menikmati tingginya harga gabah. Bahkan Tasrip juga mengungkapkan bahwa harga gabah ini merupakan harga tertinggi dalam kurun waktu sepuluh tahun ini.

Tingginya harga gabah diprediksi juga akan terus terjadi terutama pada Oktober hingga Desember 2023 mendatang. “Ini sebagai dampak dari El Nino,” tuturnya.

Tingginya harga gabah menurut Tasrip juga dipengaruhi berkurangnya produktivitas gabah akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). “Biasanya bisa menghasilkan hingga 7 ton per hektare, kini hanya 6 ton gabah kering panen per hektare,” tutur Tasrip.

Pilihan Editor: 4 Daerah di Wonosobo Kekeringan Akibat El Nino dan Status Siaga Darurat di NTT, Wamentan: Masih Bisa Panen

Berita terkait

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

1 hari lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

2 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

2 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

2 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

3 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

4 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

6 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

6 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

6 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

7 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya