Bank Sentral Imbau Bank Turunkan Bunga

Reporter

Editor

Rabu, 13 Mei 2009 16:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Bank Indonesia menilai penurunan suku bunga kredit dan suku bunga deposito tidak seimbang. Alhasil perbankan belum merespons secara cepat penurunan suku bunga acuan yang sudah dilakukan secara bertahap sejak Desember tahun lalu.

Deputi Gubernur Senior Miranda Swaray Goeltom mengatakan, suku bunga kredit baru turun 20 basis point hingga saat ini. Padahal suku bunga deposito sudah turun 130 basis point. "BI Rate juga sudah turun sebesar 200 basis point," kata Miranda di Jakarta Convention Centre, Rabu (13/5).

Dia menjelaskan, Bank Indonesia mengharapkan suku bunga perbankan bisa turun lebih rendah lagi agar dapat mendongkrak perekonomian lewat kredit karena tidak akan ada pertumbuhan ekonomi tanpa ada kredit.

Perbankan, lanjut dia, juga harus fokus dalam mendorong pertumbuhan ekonomi karena bank sentral telah memformulasi kebijakannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Bank Indonesia memunyai peran dalam kestabilan harga, yang bisa tercapai tanpa adanya sistem keuangan. Dari sisi kebijakan moneter formulasi kebijakan telah diatur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu perbankan diharap dapat memikirkan perannya dalam mencapai kestabilan secara sustainable. Namun bank sentral memahami adanya peningkatan risiko dalam perbankan sehingga dia meminta perbankan untuk bertindak hati-hati.

Meski demikian, menurut Miranda, dari sisi kapasitas, masih banyak yang bisa dilakukan oleh perbankan. Bank Indonesia bersama pemerintah telah mencoba menyiapkan landasan agar setiap pihak dapat percaya diri.

EKO NOPIANSYAH

Berita terkait

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

18 jam lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

1 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

1 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

1 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

2 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

2 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

4 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

7 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya