Tidak Harus Disubsidi, Ini Potensi Pendapatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Tutupi Biaya Operasi

Selasa, 15 Agustus 2023 19:27 WIB

Pekerja berjalan di dekat rangkaian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Depo Kereta Cepat Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 17 Mei 2023. Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tersebut ditargetkan beroperasi pada Agustus 2023. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana membeberkan potensi pendapatan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Pendapatan tersebut, kata dia, bisa menutupi biaya operasional dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tanpa harus mengandalkan subsidi pemerintah.

Pertama, Aditya menjelaskan, KCIC ini berbeda dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI yang memiliki lahan dan properti yang cukup banyak. KCIC hanya terbatas pada lingkungan stasiunnya saja itu pun, hanya pada lahan-lahan yang dibeli KCIC.

“Jadi yang jelas, paling utama sih rental space. Itu di lingkungan stasiun bisa disewakan untuk kepentingan komersial,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Kedua, pengembangan lahan untuk properti area komersial seperti mall kecil atau hotel. Itu pun hanya di selatannya Stasiun Halim dan baratnya Stasiun Tegalluar. Sementara Stasiun Padalarang lahannya terlalu sempit. Sedangkan di Stasiun Karawang, Aditya mengaku masih belum mengetahui kondisinya.

Selanjutnya ketiga dari periklanan. Iklan ini juga bisa diterapkan pada bagian layar LCD dan pengeras suara di dalam kereta. Keempat yang harganya cukup tinggi adalah naming right seperti di MRT Jakarta itu ada Stasiun Lebak Bulus Grab, Dukuh Atas BNI, Setiabudi Astra, dan Istora Mandiri. “Juga sudah diterapkan oleh PT KAI di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng,” tutur Aditya.

Advertising
Advertising

Sementara, bisa pula melakukan kerja sama dengan pihak swasta. Misalnya konektivitas antara stasiun KCJB dengan destinasi wisata. Itu semua, menurut Aditya, bisa menjadi pendapatan KCIC untuk menutupi biaya operasi di luar dari tiket kereta.

Namun, Aditya menuturkan, pendapatan dari tiket juga harus benar-benar dipacu dengan dua hal. Pertama, stasiunnya harus punya aksesibilitas dan konektivitas yang bagus. Kedua tarifnya harus kompetitif.

“Saya enggak bilang tarifnya terjangkau ya, masa kereta cepat terjangkau, tapi tarifnya itu kompetitif dibandingkan moda lainnya, termasuk juga waktu tempuh dan kemudahannya,” kata Aditya.

KCIC juga bersiap mencari sumber pendapatan lain di luar tiket untuk menambal kebutuhan biaya operasional pada awal masa operasi kereta cepat. Sekretaris Perusahaan KCIC Eva Chairunisa, mengatakan, ada beberapa sumber pendapatan non-tiket yang dibidik perusahaan.

Mulai dari bisnis lapak untuk gerai retail serta usaha mikro, kecil, dan menengah di stasiun; hak penamaan stasiun; iklan; serat optik: pengembangan properti; hub mobilitas; hingga sejumlah lini bisnis lainnya. "Skema TOD akan masuk dalam pengembangan properti. Kami akan bekerja sama dengan pengembang," kata Eva.

Untuk saat ini, Eva berujar, ada beberapa kerja sama bisnis yang bisa terealisasi. Contohnya kehadiran pedagang pada masa uji coba operasi mendatang. Untuk itu, pengurusan kerja sama dan kontrak dilakukan sejak dini sebelum kereta cepat beroperasi. "Pengembangan kerja sama bisnis akan terus dilakukan," ujarnya.

Kereta cepat Jakarta-Bandung direncanakan melakukan uji coba pra- operasi dengan mengangkut masyarakat pada 1 September mendatang. Rencana ini dimundurkan dari target semula 18 Agustus 2023 karena KCIC masih menyelesaikan pengerjaan berbagai prasarana.

Selanjutnya, operasional komersial dari sepur kilat itu ditargetkan dimulai pada 1 Oktober 2023. Saat ini Kementerian Perhubungan juga masih melakukan sertifikasi terhadap sarana dan prasarana kereta cepat.

MOH KHORY ALFARIZI | CAESAR AKBAR

Pilihan Editor: Guru Besar UI Kritik Jokowi Subsidi Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Mestinya untuk Masyarakat Miskin

Berita terkait

Jumlah Penumpang Whoosh di Hari Pertama Long Weekend Diprediksi Tembus 20 Ribu Orang

1 hari lalu

Jumlah Penumpang Whoosh di Hari Pertama Long Weekend Diprediksi Tembus 20 Ribu Orang

KCIC memproyeksikan jumlah penumpang dari perjalanan Whoosh pada hari pertama libur panjang, Kamis, 9 Mei 2024 dapat mencapai 20 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Penjualan Tiket Whoosh per 9 Mei 2024 Sudah Lampaui 75 Persen

2 hari lalu

Libur Panjang, Penjualan Tiket Whoosh per 9 Mei 2024 Sudah Lampaui 75 Persen

KCIC bakal mengoperasikan total 48 perjalanan kereta cepat Whoosh selama libur panjang periode 9 sampai 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Kereta Cepat Whoosh Sediakan 28 Ribu Kursi per Hari

2 hari lalu

Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Kereta Cepat Whoosh Sediakan 28 Ribu Kursi per Hari

KCIC bakal mengoperasikan total 48 perjalanan kereta cepat Whoosh selama libur panjang periode 9 sampai 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

6 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.

Baca Selengkapnya

Kantong Hitam Berisi Rp 50 Juta Tertinggal di Kereta Cepat Whoosh, KCIC: Kami Kembalikan ke Pemilik

10 hari lalu

Kantong Hitam Berisi Rp 50 Juta Tertinggal di Kereta Cepat Whoosh, KCIC: Kami Kembalikan ke Pemilik

KCIC mengembalikan kantong hitam berisi uang Rp 50 juta yang tertinggal di Kereta Cepat Whoosh ke pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

13 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

14 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

14 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

15 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Perdana Beroperasi di Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222 Ribu Penumpang

16 hari lalu

Perdana Beroperasi di Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222 Ribu Penumpang

Kereta Cepat Whoosh mencatat jumlah penumpang dalam operasional perdananya selama masa angkutan lebaran tahun ini mencapai 222.309 orang. Adapun volume pengguna tertinggi per hari mencapai 21.500 penumpang.

Baca Selengkapnya