Harga Emas Anjlok Setelah the Fed dan ECB Naikkan Suku Bunga

Reporter

Antara

Editor

Grace gandhi

Jumat, 28 Juli 2023 08:16 WIB

Ilustrasi emas. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kenaikan selama dua hari berturut-turut, menjadi di bawah level US$ 1.950 untuk pertama kalinya dalam dua minggu terakhir, sehari setelah the Fed menaikkan suku bunga.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange anjlok US$ 24,40 atau 1,24 persen menjadi menetap pada US$ 1.945,70 per ounce, penurunan satu hari paling tajam emas sejak akhir Juni setelah menyentuh tertinggi sesi di US$ 1.982,60.

Emas berjangka terangkat US$ 6,40 atau 0,33 persen menjadi US$ 1.970,10 pada Rabu, 26 Juli 2023, setelah naik tipis US$ 1,5 atau 0,08 persen menjadi US$ 1.963,70 pada Selasa, 25 Juli 2023, dan terpangkas US$ 4,40 atau 0,20 persen menjadi US$ 1.962,20 pada Senin, 24 Juli 2023.

Harga emas turun pada Kamis, 27 Juli di bawah US$ 1.950 setelah keputusan kebijakan Federal Reserve (the Fed) untuk menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 22 tahun. Staf Fed juga sekarang melihat resesi AS sebagai hal yang dapat dihindari.

Yang juga membebani emas adalah kenaikan suku bunga seperempat poin Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis dan memberi sinyal bahwa pihaknya dapat berhenti pada September – perkembangan yang berpotensi dovish yang tetap mendorong dolar lebih tinggi terhadap euro, menambah penurunan emas.

Advertising
Advertising

Hanya dua minggu yang lalu, emas Comex mencapai level tertinggi tujuh minggu di US$ 1.988,25, puncak yang belum pernah terlihat sejak mencapai level US$ 2.000 pada akhir Mei.

Selanjutnya: Sementara itu, data Kamis menunjukkan....

<!--more-->

Sementara itu, data Kamis menunjukkan pertumbuhan kuartal kedua AS lebih kuat dari perkiraan, berkontribusi terhadap kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah dan menarik harga logam mulia ke level terendah dalam lebih dari dua minggu.

Pembacaan yang lebih baik dari perkiraan pada produk domestik bruto AS kuartal kedua mendorong imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang dan indeks dolar AS, semua "faktor bearish untuk emas," kata Michael Armbruster, mitra pengelola di Altavest.

Ekonomi AS tumbuh pada kecepatan tahunan 2,4 persen di kuartal kedua. Para analis memperkirakan peningkatan 2,0 persen dalam PDB.

Data PDB AS yang kuat memberi The Fed "lebih banyak kekuatan dalam kaitannya dengan keputusan suku bunga, yang berarti bahwa mereka tidak perlu terlalu khawatir tentang kelemahan ekonomi" dari kenaikan suku bunga, kata Naeem Aslam, kepala investasi di Zaye Capital Markets mengatakan kepada MarketWatch.

"Ini telah membawa lebih banyak kekuatan pada dolar dan karenanya harga emas telah mengalami pergerakan ke bawah."

Indeks Dolar AS, ukuran nilai dolar yang diawasi ketat terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,8 persen menjadi 101,65 dalam perdagangan baru-baru ini. Imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun juga naik menjadi 4,0 persen dari 3,85 persen pada Rabu sore.

Pilihan Editor: Tiket.com Hadirkan Program Diskon Tanggal Muda Targetkan Pasar Perjalanan Dinas Bisnis

Berita terkait

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

26 menit lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

10 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

11 jam lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

23 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 10 Ribu, Jadi Rp 1.308.000 per Gram

23 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 10 Ribu, Jadi Rp 1.308.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini berada di level Rp 1.308.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 3.000, per Gram di Level Rp 1.310.000

3 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 3.000, per Gram di Level Rp 1.310.000

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu bila dibandingkan dengan harga dalam perdagangan Senin pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

5 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya