LRT Jabodebek Tanpa Masinis Diklaim Lebih Aman, Ini Alasannya

Jumat, 7 Juli 2023 09:17 WIB

Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek saat melakukan ujicoba berasama awak media dari stasiun Dukuh Atas menuju Depo LRT Jabodebek Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis 6 Juli 2023. Uji coba LRT Jabodebek akan dibuka kepada masyarakat pada 12 Juli 2023 mendatang hingga pertengahan Agustus 2023. Selama masa uji coba ini, masyarakat dapat naik LRT Jabodebek dengan tarif Rp1 selama masa uji coba berlangsung. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Light rail transit atau LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis dan berjalan otomatis, hanya dipantau train attendant yang bertugas memastikan segala sesuatu berjalan normal yang sudah disertifikasi. Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo memastikan dengan operasional tanpa masinis tentunya akan lebih aman dibandingkan menggunakan orang.

“Lebih dari 60 persen kasus kecelakaan terjadi karena faktor manusia, seperti kelelahan dan sebagainya,” ujar dia di Depo LRT Jabodebek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 6 Juli 2023.

Pada LRT Jabodebek, kata Kuswardojo, pihaknya memasang sistem keamanan berlapis. Artinya, LRT Jabodebek sudah meng-install sistem perjalanan ke dalam keretanya. Ada berbagai macam sistem yang mengatur.

“Ketika dia berjalan lebih dari 80 kilometer per jam maka sistem akan ngerem sendiri. Meskipun ada juga digunakan manusia manual,” ucap Kuswardojo.

Mengenai akselerasi perjalanan kereta pun sama. Jika kereta di depan berjalan 60 kilometer per jam, maka yang dibelakangnya pun akan mengikuti. Sehingga jarak kereta satu dengan yang lainnya akan tetap sama.

Advertising
Advertising

Sementara, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti ada benda di atas jalur kereta, secara otomatis akan terdeteksi. Kemudian kereta kan berhenti sebelum kereta mengenai benda tersebut.

“Begitu juga saat terjadi gempa, kereta akan berhenti otomatis. Kereta akan melaju lagi ketika kondisi sudah dimungkinkan. Insyaallah jauh lebih aman,” tutur Kuswardojo.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada akhir tahun lalu menjajal LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti, Depok, menuju Stasiun Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Usai mencoba jalur sepanjang 9 kilometer saat itu, Jokowi menyatakan rasa puasnya.

"Jalur sepanjang 9 kilometer dan ditempuh dalam waktu 12 menit dengan kecepatan kereta 80 kilometer per jam, sangat cepat sekali dan tanpa masinis," kata Jokowi di Stasiun LRT TMII, Jakarta Timur.

Jokowi menyatakan bangga dengan kereta tersebut. Selain memiliki teknologi canggih, dia menyebut kereta yang digunakan adalah buatan dalam negeri atau PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA.

"Jadi kereta ini dengan kapasitas nanti 420 penumpang stasiunnya kapasitas 520-an, kita harapkan nanti bulan Juni-Juli 2023 sudah bisa beroperasi berbarengan nanti dengan kereta cepat," kata Jokowi.

MOH KHORY ALFARIZI | M JULNIS FIRMANSYAH

Pilihan Editor: LRT Jabodebek akan Diresmikan Jokowi, Ini Sederet Faktanya

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

3 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

4 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

4 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

9 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

9 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

10 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

10 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

17 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

18 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya