Sri Mulyani: Pendapatan Negara Tahun 2023 Diproyeksikan Tembus Rp 2.637 Triliun
Reporter
Amy Heppy
Editor
Grace gandhi
Kamis, 6 Juli 2023 13:52 WIB
Namun, untuk penerimaan Bea Cukai dilaporkan sebesar Rp 135,4 triliun atau tumbuh negatif 18,8 persen.
Penerimaan negara bukan pajak atau PNBP pada semester I dilaporkan mencapai Rp 302,1 triliun atau 68,5 persen dari target. Jumlah ini tumbuh sebesar 5,5 persen secara tahun ke tahun, terutama berasal dari komoditas non-migas yang tumbuh 94,7 persen yoy dan dividen BUMN yang tumbuh 19,4 persen yoy.
Meski demikian, Sri Mulyani menyebut pelemahan harga komoditas patut untuk diwaspadai.
“Belanja negara mencapai Rp 1.255,7 triliun (41,0 persen), tumbuh 0,9 persen. Belanja Pemerintah Pusat (BPP) Rp 891,6 triliun tumbuh 1,6 persen di mana Rp 492 triliun (55,2 persen) dinikmati langsung masyarakat dalam bentuk bantuan sosial atai bansos, subsidi listrik, subsidi bahan bakar minyak (BBM), subsidi LPG 3 kg, dan subsidi pupuk, beasiswa anak-anak tak mampu, serta premi BPJS kesehatan bagi masyarakat miskin,” paparnya.
Selain itu, ada juga belanja prioritas nasional termasuk persiapan Pemilu, belanja alutsista, pembangunan infrastruktur, dan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Sri Mulyani pun mencatat APBN 2023 semester I surplus Rp 152,3 triliun dan Keseimbangan Primer surplus Rp 368,2 triliun.
Sri Mulyani menegaskan, pencapaian ini merupakan hasil positif yang sangat baik.
Pilihan Editor: Mutasi Rekening Rp 86 Miliar Rihana Rihani, ke Mana Saja Alirannya?