Profil Majalah National Geographic yang PHK 19 Penulis Kloter Terakhirnya

Sabtu, 1 Juli 2023 09:00 WIB

National Geographic. nationalgeographic.com

TEMPO.CO, Jakarta - Majalah National Geographic atau NatGeo dikabarkan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 19 penulis kloter terakhirnya pada Rabu, 28 Juni 2023. Pemecatan itu merupakan bagian dari putaran kedua sebagai langkah penghematan anggaran perusahaan. Seperti apa profil Majalah National Geographic tersebut?

Profil Majalah National Geographic

Dilansir dari situs resminya, Yayasan National Geographic didirikan pada 27 Januari 1888 di Amerika Serikat oleh 33 orang yang tertarik pada bidang ilmu geografi. Pimpinan tertinggi pertamanya adalah Gardiner Greene Hubbard, lalu digantikan oleh sang menantu, Alexander Graham Bell.

National Geographic dibentuk dengan mengusung misi meningkatkan pengetahuan umum, khususnya geografi dunia. Lembaga itu memiliki kegiatan dengan mensponsori penerbitan majalah bulanan. Hingga kini, jumlah majalah yang dirilis diklaim lebih dari 9,5 juta eksemplar per bulan dalam 30 bahasa di 60 negara.

Sementara itu, National Geographic masuk ke Indonesia setelah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 28 Maret 2005. Acara tersebut disaksikan langsung oleh penerbit sekaligus pimpinan Kompas Gramedia, yaitu Jakob Oetama. Pada April 2005, majalah National Geographic Indonesia (NGI) menerbitkan tulisan cetak perdana.

Sejarah Majalah National Geographic

Advertising
Advertising


Dikutip dari Britannica, setelah didirikan pada 1888, awalnya organisasi nirlaba National Geographic berorientasi pada kehidupan alam dan geografi di Amerika Serikat saja. Namun, di bawah kepemimpinan redaksi Gilbert Hovey Grosvenor, majalah NatGeo berhasil dicetak dengan total sirkulasi 1.000.000 eksemplar pada 1926.

Majalah NatGeo disebut sebagai salah satu majalah pertama yang menghasilkan foto berwarna. Karya-karya artikel yang diproduksi diikuti dengan sajian gambaran kehidupan bawah laut, pemandangan dari stratosfer, dan tangkapan kamera hewan eksotis atau terancam punah di habitat aslinya.

Pada 2015, National Geographic Society dan 21st Century Fox membentuk National Geographic Partners. Diketahui, perusahaan media nirlaba tersebut memproduksi majalah, tayangan melalui saluran TV nasional, dan properti lainnya. Dari kesepakatan bersama, Fox mengendalikan 73 persen usaha dan sisa saham dimiliki masyarakat senilai US$ 725 juta atau setara Rp11,3 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.073 per dolar AS.

Selanjutnya: Fokus utama National Geographic Indonesia...

Berita terkait

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

3 jam lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

3 jam lalu

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Korban PHK Bata dapat Pesangon 1 PMTK, Ini Artinya

4 jam lalu

Korban PHK Bata dapat Pesangon 1 PMTK, Ini Artinya

Ratusan pekerja PT Sepatu Bata Tbk yang kena PHK akan mendapatkan pesangon sebesar 1 kali Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK). Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

6 jam lalu

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

17 jam lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

1 hari lalu

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkap maraknya pemutusan hubungan kerja atau PHK di awal 2024. Bakal meningkatkan angka pengangguran.

Baca Selengkapnya

Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

1 hari lalu

Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

Republika telah memberhentikan 29 wartawan dan 31 staf pendukung pada Mei ini.

Baca Selengkapnya

Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

1 hari lalu

Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

Republika tidak merencanakan PHK gelombang berikutnya.

Baca Selengkapnya

Pesangon 233 Buruh Pabrik Sepatu Bata Disepakati, Tiap Orang Bakal Dapat Rp 30-60 Juta

1 hari lalu

Pesangon 233 Buruh Pabrik Sepatu Bata Disepakati, Tiap Orang Bakal Dapat Rp 30-60 Juta

Sebanyak 233 pekerja PT Sepatu Bata Tbk atau Bata yang terkena PHK imbas penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat akan mendapatkan pesangon.

Baca Selengkapnya

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

2 hari lalu

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?

Baca Selengkapnya