Pengamat: Bank Syariah Perlu Membuat Produk yang Tidak Bisa Ditiru Bank Konvensional

Selasa, 30 Mei 2023 15:28 WIB

Nasabah melakukan transaksi di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Gedung Wisma Mandiri I di Jakarta, Kamis 11 Mei 2023. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa layanan ATM antarbank telah kembali berangsur pulih dan dapat dilakukan nasabah melalui jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri H2H hingga Visa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat keuangan Islam yang menjabat Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2014-2017 Mulya Effendi Siregar berpendapat bank syariah perlu melakukan diferensiasi model dari perbankan konvensional.

“Perbankan syariah perlu membuat produk unik yang tidak bisa ditiru oleh bank konvesional sehingga dapat mengoptimalkan ekosistem perbankan syariah,” kata Mulya di Jakarta, Senin 29 Mei 2023.

Dia mengatakan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia mencapai 6,38 persen. Dari persentase tersebut, sekitar 66 persen di antaranya dikuasai oleh bank syariah umum. Kemudian, 32 persen oleh Unit Usaha Syariah (UUS) bank konvensional dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) sebesar 2,5 persen.

Meski porsi BPRS masih kecil, sambung dia, namun BPRS memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mencari bagaimana transformasi digital menjadi identitas baru.

Upaya tersebut, sambung dia, diharapkan dapat menjadi peluang untuk menciptakan pelaku industri yang bisa mengambil akar perbankan syariah yang unik dan tidak bisa diikuti oleh perbankan konvensional.

Advertising
Advertising

Selain itu, perbankan syariah juga perlu memperhatikan tantangan keamanan sistem teknologi dan penguatan sumber daya manusia (SDM). Hal itu bertujuan untuk memitigasi serangan siber serta meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap industri perbankan syariah.

Selanjutnya: Urgensi identitas baru dari perbankan syariah

<!--more-->

“Itu yang perlu kita lakukan untuk mendapatkan identitas baru dari perbankan syariah,” ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Robert Akyuwen menyampaikan OJK sedang fokus mendorong sektor perbankan untuk melaksanakan transformasi digital dalam industri jasa keuangan, termasuk pada perbankan syariah.

Langkah tersebut utamanya ditekankan pada penguatan infrastruktur teknologi untuk mendukung digitalisasi perbankan syariah. OJK juga berupaya menyusun kebijakan terkait hal tersebut.

Selain itu, OJK juga mendorong penggunaan platform yang sama untuk mempermudah integrasi serta pengembangan modul pendanaan dan pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akad syariah.

Pilihan Editor: Menkeu Sebut Performa Keuangan Syariah Konsisten Tumbuh Positif

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

2 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Peternak Diminta Penuhi Sertifikasi Halal, CPNS Belum Kunjung Dibuka

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Peternak Diminta Penuhi Sertifikasi Halal, CPNS Belum Kunjung Dibuka

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengimbau kepada para pengusaha di bidang ternak ayam agar segera memenuhi standar sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

3 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

5 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

5 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

6 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

7 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

7 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya