Tak Harus Sama dengan Bank Dunia Soal Standar Garis Kemiskinan, Menko Airlangga: Kita Berbasis PPI

Minggu, 14 Mei 2023 22:22 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Pertumbuhan Tkonomi Triwulan I tahun 2023 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat, 5 Mei 2023. TEMPO/Riri Rahayu

TEMPO.CO, Jakarta - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai standar garis kemiskinan Indonesia tidak harus mengikuti standar Bank Dunia. Hal ini disampaikan Airlangga di sela acara Funwalk Sewindu PSN di Komplek Gelora Bung Karno pada Minggu pagi, 15 Mei 2023.

"Sesuai yang disampaikan Ibu Menkeu, kita masih menganut di angka hampir 2 dolar AS (per hari). Kita bisa hitung berbasis PPI," kata Airlangga. "Jadi, bisa berbeda dari sana (standar Bank Dunia)."

Sebelumnya, Country Director World (Bank Dunia) Indonesia Satu Kahkonen meluncurkan laporan "Pathways Towards Economis Security: Indonesia Poverty Assesment" oleh World Bank di The Energy Building, SCBD, Jakarta.

Kahkonen menyebut selama 20 tahun terakhir, terlihat kemajuan luar biasa dalam kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia. Pada 2021, Presiden Jokowi disebut mengumumkan tujuan pemerintah memberantas kemiskinan ekstrem pada 2024.

Tahun ini, tingkat kemiskinan ekstrem berada di angka 1,5 persen pada 2023. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mencapai target objektif penurunan kemiskinan.

Advertising
Advertising

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Indonesia dan pemerintah Indonesia atas pencapaian luar biasa ini. Namun ke depan, aspirasi Indonesia kini terfokus pada transisi menuju status berpenghasilan tinggi," ujar dia, dikutip dari Antara.

Untuk mencapai ambisi sebagai negara berpenghasilan tinggi, kata Kahkonen, diperlukan pemfokusan kembali tentang kebijakan guna mempertahankan kemajuan dalam pengentasan kemiskinan, mencapai pendapatan lebih tinggi, dan ketahanan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.

Sejalan dengan ambisi tersebut, lanjut Kahkonen, saat ini menjadi waktu yang tepat ntuk mempertimbangkan perluasan definisi orang miskin. Hal ini dapat dilakukan, misalnya, dengan menggunakan garis kemiskinan internasional sebesar 3,20 dolar AS per hari, alih-alih garis kemiskinan 1,90 dolar AS per hari yang saat ini digunakan.

"Jika kita menerapkan definisi kemiskinan yang lebih luas, sekitar satu dari enam orang Indonesia adalah orang miskin atau sekitar 40 juta," kata dia.

Selain itu, hampir 120 juta orang tidak aman secara ekonomi. Artinya, jika terjadi guncangan seperti pandemi Covid-19, mereka bisa jatuh miskin. "Kami di sini untuk membahas apa yang dapat dilakukan untuk mendukung 160 juta orang ini mencapai keamanan ekonomi," kata Kahkonen.

Dia mengatakan penilaian kemiskinan yang diluncurkan hari ini membahas tantangan yang terkait dengan perluasan keamanan ekonomi. Selain itu, mengenai bagaimana kebijakan yang dapat mendorong Indonesia menuju kemakmuran yang lebih besar.


RIRI RAHAYU | ANTARA

Pilihan Editor: Sri Mulyani Bakal Beri Tunjangan Daya Tahan Tubuh untuk ASN, Pengamat: Lebih Baik untuk Pengentasan Kemiskinan

Berita terkait

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

1 jam lalu

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mulai mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten. Dibuka gratis malam ini.

Baca Selengkapnya

Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

1 jam lalu

Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

Film Sang Pengadil akan rilis Oktober mendatang, menyorot dunia peradilan hukum di Indonesia. Arifin Putra dan Prisia Nasution pemerannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting

3 jam lalu

Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting

Berikut ini dua ekspresi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di medsos atas kebijakan Jokowi buka keran ekspor pasir laut.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Belum Bertemu Jokowi Usai Mundur sebagai Menteri Sekretaris Kabinet

4 jam lalu

Pramono Anung Belum Bertemu Jokowi Usai Mundur sebagai Menteri Sekretaris Kabinet

Pramono Anung menyakini selama dirinya menjabat sebagai Sekretaris Kabinet dua periode di era Jokowi, tidak ada kesalahan yang diperbuatnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Batal Datang karena Hadiri Pernikahan Putra Khofifah, PON 2024 Ditutup Menko PMK Muhadjir Effendi

6 jam lalu

Jokowi Batal Datang karena Hadiri Pernikahan Putra Khofifah, PON 2024 Ditutup Menko PMK Muhadjir Effendi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak hadir dalam penutupan Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024. Digantikan Menko PMK Muhadjir Effendy

Baca Selengkapnya

Jokowi Diteriaki Mulyono saat Berkunjung ke Pasar di Surabaya

7 jam lalu

Jokowi Diteriaki Mulyono saat Berkunjung ke Pasar di Surabaya

Jokowi mengaku bahwa kunjungannya kali ini untuk mengecek harga kebutuhan pokok.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bongkar Penyebab Kebocoran Data NPWP: Karena Keteledoran Password

7 jam lalu

Jokowi Bongkar Penyebab Kebocoran Data NPWP: Karena Keteledoran Password

Jokowi buka suara terkait penyebab kebocoran data NPWP. Sebut karena ada keteledoran password.

Baca Selengkapnya

Mundur dari Seskab, Pramono Anung Sebut Tak Masalah Penggantinya Bukan dari PDIP

7 jam lalu

Mundur dari Seskab, Pramono Anung Sebut Tak Masalah Penggantinya Bukan dari PDIP

Pramono Anung mengatakan penggantinya tidak akan memiliki beban kerja yang banyak

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kadin Munaslub Ungkit Penyelenggaraan Munas di Kendari, Jokowi Sebut Data NPWP Bocor karena Keteledoran

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Kadin Munaslub Ungkit Penyelenggaraan Munas di Kendari, Jokowi Sebut Data NPWP Bocor karena Keteledoran

Kadin Indonesia versi Munaslub mengungkit keterlibatan Presiden Jokowi dan BIN saat Munas Kadin 2021 silam.

Baca Selengkapnya

Rivalitas dengan Arsjad Sudah Sejak Munas Kadin 2021, Benarkah Anindya Kalah karena Intervensi Jokowi?

9 jam lalu

Rivalitas dengan Arsjad Sudah Sejak Munas Kadin 2021, Benarkah Anindya Kalah karena Intervensi Jokowi?

Pendukung Anindya Bakrie menuding, jika tanpa dukungan Presiden Jokowi, Arsjad Rasjid tidak akan menang dalam Munas Kadin 2021 di Kendari.

Baca Selengkapnya