Para Menteri Jokowi Respons Kritik Anies Baswedan Soal Mobil Listrik, Begini Katanya

Rabu, 10 Mei 2023 11:39 WIB

50 Mobil Listrik Wuling Air ev Sudah Tiba di Labuan Bajo. (Foto: Wuling)

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara terkait kritik calon presiden (capres) 2024 Anies Baswedan terhadap pemerintah soal subsidi mobil listrik.

Menurut Anies, subsidi mobil listrik ini bukan solusi yang tepat untuk menangani polusi udara, justru menambah kemacetan di DKI Jakarta.

"Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," ungkap Anies dalam acara deklarasi Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada Ahad, 7 Mei 2023 lalu.

Seperti dikutip dari Tempo, Anies menilai emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer justru lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar bensin.

“Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak sementara mobil (listrik) memuat orang sedikit,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Bekas Gubernur DKI Jakarta itu juga menyarankan pemerintah untuk mendorong demokratisasi sumber daya agar disalurkan ke sektor-sektor yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia.

Sejumlah menteri Jokowi, seperti Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan lantas merespons dan buka suara soal kritik Anies soal mobil listrik itu. Apa kata mereka?

Agus Gumiwang: Tidak boleh dilihat dari satu sisi

Menperin Agus menilai pengembangan kendaraan listrik tidak boleh dilihat dari satu sisi saja, melainkan secara menyeluruh. Menurut Menperin, ada beberapa hal positif yang didapatkan dari pembangunan industri electric vehicle (EV) di Indonesia.

“EV ini kan pada dasarnya untuk mengurangi emisi. Sebagai komunitas global, kita punya komitmen zero emisi pada 2060. Ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya kita untuk itu,” ujarnya.

Selanjutnya: Agus menjelaskan…

<!--more-->

Agus menjelaskan, pengembangan industri kendaraan listrik juga akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Tanah Air. Selain itu, Indonesia juga bisa memanfaatkan program hilirisasi nikel yang tengah dijalankan pemerintah.

“Jadi kalau kita melihat pengembangan industri EV itu jangan dilihat dari satu faktor saja tapi faktor secara utuh, harus kita lihat karena ekosistem itu juga kita bentuk dan manfaat serta tujuan yang saya sampaikan tadi, tidak bisa dilihat dari satu faktor saja,” kata dia.

Luhut: Tidak benar omongannya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai bahwa adopsi EV sudah dilakukan di banyak negara, bukan hanya Indonesia.

“Sebenarnya gini, mengenai mobil listrik ini sudah ada studi yang komprehensif. Jadi saya kira seluruh dunia, bukan hanya kita, jadi jangan kita melawan arus dunia juga,” tegas Luhut.

Luhut juga bersedia menjelaskan apa saja dampak positif dari aturan insentif mobil listrik tersebut. Langkah ini dilakukan agar para pengkritik bisa mengetahui manfaat kebijakan tersebut.

“Siapa yang berkomentar saya tidak tahu mengenai itu. Siapa yang berkomentar suruh dia datangi saya langsung, biar saya jelasin bahwa tidak benar omongannya,” katanya.

Insentif kendaraan listrik sendiri telah diberlakukan pada Maret 2023 lalu, di mana pembeli motor listrik bakal mendapatkan subsidi sebesar Rp 7 juta. Sedangkan untuk mobil listrik, pembeli akan menerima diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen.

RAFIF RAHEDIAN | JOBPIE SUGIHARTO

Pilihan Editor: Buntut Video Viral Guru ASN Pangandaran Ngaku Kena Pungli, Bakal Ditemui Bupati

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

2 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

4 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

8 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

8 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

9 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

10 jam lalu

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

Mahfud Md menilai, semakin banyak jumlah kementerian, bisa jadi karena tuntutan akibat bagi-bagi kekuasaan yang terlalu besar setelah pemilu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

10 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

10 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

11 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya